Branch Manager Gojek Batam, Achriansyah Agung Putra Mursy, mengaku saat ini tengah mendorong upaya perdamaian terkait kasus penurunan paksa penumpang yang dilakukan oleh salah satu mitra driver mereka.

Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi pada, Kamis (24/6/2022) lalu saat salah satu pelanggan Go-Jek berinisial S (32), mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu mitra driver Go-Jek berinisial ZS.

Berniat mengantarkan barang dagangannya ke kawasan Aviari, S malah diturunkan di tengah perjalanan, bahkan sempat dituduh sebagai pelaku hipnotis.

“Saat ini kami mengaku bahwa ada tindakan tidak menyenangkan dari salah satu driver kami. Untuk itu kami meminta maaf terhadap pelanggan kami tersebut,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (27/6/2022).

Saat ini pihaknya mengaku telah melakukan penyelidikan, dimulai dengan permintaan keterangan mengenai kronologis kejadian dari pihak korban.

Walau demikian, Achriansyah Agung menolak memberikan keterangan lebih lanjut, saat ditanyakan mengenai keterangan kronologis kejadian dari mitra driver.

Untuk itu, pihaknya juga mengaku saat ini akan melakukan upaya mediasi damai antara pelanggan dengan pihak Go-Jek dan mitra driver.

“Driver sudah kita mintai keterangan dan sudah kita investigasi dengan kronologis yang disampaikan oleh costumer. Untuk saat ini proses nya sedang kita upayakan dari kedua belah pihak untuk mediasi,” terangnya.

Sebelumnya, selaku korban S menjelaskan, peristiwa ini berawal saat dirinya melakukan pemesanan Go-Ride, dengan tujuan Pasar Cipta Puri, Tiban menuju Pasar Aviari, Batuaji sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (24/6/2022).

Namun saat pemesanan, S sudah mengaku khawatir dikarenakan waktu tiba driver untuk melakukan penjemputan, yang melebihi batas waktu dari aplikasi.

Keanehan lain adalah mitra driver dari Go-Jek yang diketahui berinisial ZS ini tidak menawarkan helm kepada penumpangnya.

“Memang saat datang dia (ZS) meminta maaf atas keterlambatannya. Namun sebelum perjalanan dia juga tidak menawarkan helm. Alasannya helm itu lagi basah karena kehujanan,” paparnya.

Tetap nekat melanjutkan perjalanan, ZS juga diakuinya membawa kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi, hingga keduanya berada di kawasan Mata Kucing, yang merupakan kawasan sepi penduduk, driver seketika menghentikan laju kendaraannya.

ZS kemudian membentak S untuk segera turun dari kendaraaan, dan hal ini sontak membuat dia kaget, dan menanyakan alasan driver menurunkan penumpang di tengah perjalanan.

Bukannya mendapat penjelasan, ZS malah semakin beringas hingga menuduh penumpangnya tersebut sebagai pelaku hipnotis.

“Padahal saya sebenarnya saat itu ingin mengantar pesanan tas ke Aviari. Dibentak dan diberlakukan begitu oleh orang lain di tempat sepi. Membuat saya khawatir. Tas dagangan saya langsung saya pegang erat, dan sedikit menjauh dari kendaraan dia. Lihat saya turun, dia langsung pergi gitu aja meninggalkan saya,” tegasnya.

Editor: WIL