Warna merah pada bibir ternyata berasal dari rangkaian pembuluh darah yang ada di dalam lapisannya. Hal itu dinyatakan Noël Cameron, seorang profesor biologi manusia di Universitas Loughborough di Inggris.

“Kulit bibir, dengan tiga atau lima lapis seluler sangat tipis dibanding kulit wajah biasanya, yang punya 16 lapis. Dengan warna kulit yang tipis, kulit bibir punya lebih sedikit melanosit (sel yang memproduksi melanin, yang memberikan warna pada kulit). Karena itu, rangkaian pembuluh darah terlihat lewat kulit bibir, yang membuat warnanya menjadi merah,” kata Cameroon seperti dikutip dari Live Science.

Jika warna kulit seseorang lebih gelap, warna merah di bibirnya jadi kurang menonjol karena kulit bibir mengandung lebih banyak melanin sehingga secara visual lebih gelap.

Ada juga perbedaan lain antara bibir dan bagian lain dari wajah manusia, kata Cameroon.

“Kulit bibir sangat tipis, tidak berbulu, dan tidak memiliki kelenjar keringat. Oleh karena itu, relatif rapuh, kering saat disentuh, dan mudah pecah. Tidak memiliki lapisan pelindung keringat dan minyak tubuh yang bisa menjaga dan menghaluskan kulit, menghambat patogen dan mengatur kehangatan. Oleh karena itu, bibir lebih cepat kering dan mudah pecah-pecah,” jelasnya.

Bibir juga sama seperti telapak tangan dan kaki yang tidak berbulu atau tidak berfolikel rambut. Hal ini disebabkan karena bagian tubuh ini lebih efektif tanpa rambut, contohnya bibir akan kurang mampu berbicara dengan jelas jika dibebani rambut.

Selain untuk makan dan berbicara, bibir juga sering digunakan untuk berciuman. Bibir merupakan area yang sensitif seksual dan sebagai area daya tarik.

Dalam penelitian yang diterbitkan pada 2010 di jurnal Perception, peneliti menemukan bahwa partisipan lebih cenderung meningkatkan kemerahan pada bibir untuk meningkatkan feminitas dan daya tarik di wajah wanita. Meski begitu, penelitian beragam tentang anggapan bahwa warna merah di bibir adalah tanda daya tarik seksual.

Bisa Berubah Warna

Warna bibir kenyataannya tidak selalu konstan. Mengutip Medical News Today, warna bibir bisa pudar atau berubah karena beberapa hal.

Pertama adalah sianosis yakni perubahan warna bibir menjadi biru atau keunguan. Hal itu dikarenakan kurangnya suplai oksigen, yakni di bawah 85 persen, ke dalam pembuluh darah.

Penyebab berikutnya adalah sinar matahari yang bisa menyebabkan keratosis. Bibir mereka yang memiliki keratosis akan berubah menjadi sedikit kehitaman.

Sariawan juga dapat mengubah warna bibir. Penyakit ini biasanya menimbulkan titik putih pada bibir dan akan terasa sakit.

Penyebab lainnya yaitu kelebihan zat besi atau hemokromatosis. Zat ini nantinya membuat seseorang mengalami pigmentasi berlebih pada kulit termasuk bibir.

Sebaliknya, kekurangan zat besi atau anemia pun bisa membuat warna bibir berubah. Biasanya, kulit bibir mereka yang menderita anemia akan kering dan mudah terkelupas.

Editor: HER

Sumber: cnnindonesia