Tak cuma pada anjing, penyakit rabies juga bisa menyerang kucing. Ada beberapa gejala rabies pada kucing yang mematikan.

Rabies merupakan virus mematikan yang biasanya menyerang hewan mamalia, termasuk anjing dan kucing. Penyakit ini juga bahkan bisa ditularkan ke manusia.

Mengutip Pets WebMD, virus rabies menyerang sistem saraf pusat hewan. Biasanya virus ini ditularkan saat hewan yang terinfeksi menggigit hewan lain atau manusia.

Virus akan masuk melalui gigitan dan bergerak sepanjang saraf hingga mencapai otak. Saat tiba di otak, hewan yang terinfeksi akan mulai menunjukkan gejala dan biasanya akan mati dalam waktu satu pekan.

Gejala Rabies pada Kucing
Kucing umumnya terkena rabies dari gigitan hewan liar yang terinfeksi. Rakun, sigung, kelelawar, dan rubah adalah hewan pembawa virus rabies yang paling umum. Semakin banyak kucing berkontak dengan hewan liar, semakin tinggi risiko infeksi yang dimiliki.

Jika kucing kesayangan Anda diserang oleh hewan liar, maka segera hubungi dokter hewan. Dokter kemungkinan akan memberikan suntikan vaksin rabies untuk menghentikan virus agar tidak menyerang.

Selain itu, kucing juga perlu diisolasi dan diawasi selama beberapa pekan untuk memperhatikan gejala yang muncul.

Berikut beberapa gejala rabies pada kucing.
1. Perubahan perilaku
Ilustrasi. Ada beberapa gejala rabies pada kucing yang perlu diwaspadai. (iStockphoto)
Kucing yang biasanya tenang akan berubah menjadi bersemangat atau gelisah. Kebalikannya, kucing yang biasanya lincah kemungkinan akan lebih terlihat penyayang atau mengasingkan diri.

2. Agresi
Kucing bisa jadi bersemangat, agresif, dan ganas, baik terhadap hewan lain ataupun manusia.

3. Ngiler
Rabies dapat memengaruhi otot-otot di mulut kucing yang membuat mereka kesulitan dalam menelan. Akibatnya, kucing akan meneteskan air liur lebih banyak.

4. Kehilangan kontrol otot
Tahap akhir rabies bisa menyebabkan kelumpuhan dan kondisi koma.

Rabies Menular ke Manusia
Pemilik hewan perlu berhati-hati, sebab virus rabies bisa menular ke manusia. Rabies akan menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti kucing dan anjing.

Selain itu, rabies juga bisa menular saat manusia berkontak dengan air liur hewan terinfeksi. Artinya, rabies bisa tertular saat hewan peliharaan menjilati tubuh si empunya.

Mengutip laman Centers for Disease and Control Prevention (CDC), virus rabies membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk masa inkubasi. Masa inkubasi umumnya akan saling berbeda pada setiap orang tergantung lokasi paparan (seberapa jauh dari otak), jenis virus, dan sistem kekebalan tubuh.

Gejala rabies pada manusia mulanya mirip dengan flu, termasuk diantaranya rasa lemas, demam, dan sakit kepala. Rasa tidak nyaman atau gatal juga akan terasa di lokasi gigitan.

Gejala kemudian bisa berkembang menjadi disfungsi serebral, kecemasan, kebingungan, dan agitasi (memberontak). Seiring perkembangan penyakit, seseorang akan mengalami delirium, perilaku abnormal, halusinasi, hidrofobia (takut air), dan insomnia.

Demikian penjelasan mengenai gejala rabies pada kucing dan penularannya ke manusia. Konsultasikan dengan dokter saat hewan peliharaan Anda terlibat perkelahian dengan hewan liar.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia