Era digital memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pinjaman. Kemudahan layanan ‘beli sekarang bayar nanti’ atau paylater menciptakan jebakan utang bagi banyak pengguna di Inggris Raya.
Berdasarkan data terbaru dari badan amal Citizens Advice, lebih dari 40% orang di Inggris memilih penawaran semacam itu dan memungkinkan mereka untuk melakukan pembelian dengan cara mencicil.

Lebih dari seperempat pelanggan menggunakan kartu kredit untuk melunasi cicilan mereka. Tidak sedikit pengguna paylater juga meminjam uang dari keluarga dan teman untuk membayar tagihan.

“Pembeli menumpuk pinjaman di atas pinjaman dan tenggelam ke dalam situasi yang bisa terasa mustahil untuk melarikan diri,” Kepala Eksekutif Citizens Advice, Clare Moriarty dikutip dari CNN, Kamis (9/6/2022).

Badan amal tersebut menemukan bahwa 51% orang berusia 18-34 tahun telah memiliki tagihan paylater. Lalu diikuti 39% dari orang berusia 35-54 tahun dan 24% orang berusia di atas 55 tahun.

Badan amal tersebut mensurvei 2.288 orang pada Maret yang telah menggunakan layanan paylater pada tahun lalu. Temuan ini kemungkinan mempertajam pengawasan terhadap industri yang berkembang pesat selama pandemi di mana memberi orang akses ke kredit murah dan mudah.

Menurut survei Equifax, sekitar 15 juta orang di Inggris secara teratur menggunakan layanan paylater. Itu termasuk platform populer yang ditawarkan oleh perusahaan seperti Klarna, Clearpay, dan Paypal (PYPL).

Pada Senin (6/6), Apple (AAPL) mengumumkan penawaran kepada pengguna iOS 16 barunya lewat layanan Apple Pay. Hal itu memungkinkan mereka untuk mencicil pembelian menjadi empat pembayaran yang sama selama enam minggu.

Regulator keuangan Inggris sudah mulai meminta beberapa perusahaan untuk membuat persyaratan pembayaran mereka lebih mudah dipahami pelanggan, meskipun tidak ada undang-undang untuk menegakkan tuntutan mereka.

“Sungguh memilukan melihat orang tua yang tidak mampu membeli pakaian atau sepatu anak-anak mereka, beralih untuk membeli sekarang, bayar nanti, berpikir itu membantu mereka,” kata Penasihat Utang di Citizens Advice, Millie Harris.

“Pada kenyataannya itu hanya lebih banyak utang dan lebih banyak kreditur, di atas apa yang sudah mereka hadapi,” tambahnya.

Editor: ARON
Sumber: detikfinance