Kesehatan otak seseorang tergantung pada gaya hidup yang dijalani. Banyak kebiasaan yang sekilas tampak sepele padahal berpotensi merusak otak.

Untuk memastikan otak bekerja dengan optimal dan maksimal, Detikers harus menjalani pola hidup yang sehat. Misalnya dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjauhi rokok serta mengurangi kebiasaan yang membuat otak kehilangan performa.

Sebagai pusat kendali tubuh manusia, otak memiliki peran sangat penting. Dilansir dari Healthline (20/5) beberapa ilmuwan dan dokter menyebutkan beberapa kebiasaan yang berpotensi merusak otak. Kebiasaan ini harus segera dihindari agar otak tetap sehat dan berfungsi maksimal.

Diantara deretan kebiasaan yang merusak otak, salah satunya adalah terlalu banyak makan. Makanlah dengan porsi secukupnya agar kesehatan tubuh dan otak tetap terjaga.

Berikut 10 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak:

1. Tidak sarapan

Banyak orang yang melewatkan sarapan entah karena diet atau pola hidup yang dijalani. Namun, tak banyak yang sadar bahwa kebiasaan melewatkan sarapan ternyata dapat merusak otak.

Alasannya karena tubuh ketika pagi setelah bangun tidur membutuhkan beragam nutrisi penting. Selain itu, melewatkan sarapan juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah sehingga bisa berdampak buruk pada fungsi otak.

Meskipun dalam jumlah sedikit, usahakan untuk tetap makan sarapan. Kamu bisa memilih untuk makan roti dengan susu ataupun memilih smoothie buah.

2. Kurang air putih

Seperti yang diketahui bahwa hampir 80 persen dari otak adalah air. Hal ini membuat otak membutuhkan asupan air yang cukup untuk berpikir lebih cepat dan fokus lebih baik. Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk tetap terhidrasi sepanjang waktu.

3. Makan berlebihan

Buat kamu yang memiliki nafsu makan tinggi perlu hati-hati. Karena makan berlebihan bisa membuat berat badan meningkat, merasa kembung, menambah risiko penyakit berbahaya hingga merusak otak.

Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa asupan kalori tinggi untuk waktu yang lama, pada kenyataannya, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kehilangan memori, atau gangguan kognitif ringan (MCI) di masa depan.

4. Merokok atau menghirup udara tercemar

Keberadaan nikotin yang membuat ketagihan dalam rokok bisa menyusutkan otak. Nantinya, penyusutan otak dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Selain itu, rokok dan udara tercemar juga mengandung berbagai zat yang berbahaya jika dihirup, seperti mengandung zat karsinogen yang bisa merusak sel otak. Hal ini juga mengundang radikal bebas yang menyebabkan risiko berbagai penyakit, mengalami penuaan dini serta merusak kesehatan kulit.

5. Terlalu banyak konsumsi gula

Kalau kamu penggemar makanan manis, cobalah kontrol porsinya. Kamu tetap boleh makan makanan manis seperti kue, es krim ataupun permen namun dalam jumlah terbatas dan tidak berlebihan.

Segala hal yang manis memang lezat namun jika asupan gula dalam tubuh berlebihan dalam waktu lama maka bisa mengganggu kemampuan tubuh kita untuk menyerap protein dan nutrisi.

Hal ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut malnutrisi, yang menghambat kesehatan otak. Makanan manis juga mengundang risiko diabetes dan kerusakan pada gigi.

Tired female entrepreneur yawning in office. Horizontal shot.Ilustrasi wanita mengantuk Foto: iStock

6. Begadang atau kurang tidur

Begadang sering membuat orang jadi kurang tidur dan kerap menjadi kebiasaan. Padahal hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah seperti rasa kantuk ekstrem di siang hari, depresi, hingga gangguan memori.

Dilansir dari The Health Site (20/5), jam tidur yang kurang akan menyebabkan ‘hippocampus’ yakni kondisi yang mengganggu bagian kecil di otak yang berperan penting dalam mengingat informasi dan menghubungkan emosi ke dalam ingatan tersebut.

Bahkan hanya dengan kurang tidur dalam satu malam saja, itu dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk mengingat informasi baru. Jadi jangan terlalu sering begadang ya!

7. Tidur berlebihan

Sebaliknya, tidur yang berlebihan juga bisa menyebabkan otak kurang aktif dan melemahkan daya berpikir. Selain itu kerja metabolisme tubuh juga menurun hingga tubuh bisa menjadi kaku.

8. Mendengarkan musik dengan volume tinggi

Mendengarkan musik dengan volume yang sangat tinggi dengan earphone atau headphone merupakan kebiasaan yang berbahaya jika sering dilakukan.

Hal itu bisa merusak kemampuan pendengaran hingga mengakibatkan beberapa masalah otak seperti kehilangan memori dan kerusakan jaringan otak di kemudian hari.

9. Kurang berimajinasi

Berimajinasi dapat merangsang otak agar selalu aktif dan berpikir tajam. Sebaliknya jika kurang berimajinasi maka kemampuan otak menurun.

Kamu bisa melatih imajinasi dengan membaca, menonton film, menggambar, dan kegiatan lain yang membutuhkan imajinasi. Kamu juga bisa mengasah imajinasi dengan melakukan hobi atau kegiatan sehari-hari.

10. Kesepian atau selalu sendiri

Beruntunglah jika kamu dikelilingi orang-orang di sekitar seperti keluarga, teman ataupun kerabat. Dengan demikian kamu bisa merasa lebih bahagia dan produktif.

Karena manusia adalah makhluk sosial maka interaksi sosial bisa merangsang pikiran dan membuat seseorang tetap waspada dan bahagia. Sebaliknya, jika kurang persahabatan dan sering mengisolasi diri dapat membuat depresi dan cemas. Kesepian dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia pada otak.

Editor: HER

Sumber: detikedu