Beragam hidangan lezat saat lebaran kerap dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol. Sebenarnya, ada nggak sih gejala yang bisa diamati saat kadar kolesterol meningkat?

Dikutip dari Mayo Clinic, tidak ad gejala khusus yang bisa dikenali pada kondisi kolesterol tinggi. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan tes darah.

Meski tidak bergejala, kolesterol tinggi bisa memicu penumpukan lemak di pembuluh darah. Tumpukan lemak tersebut bisa menyumbat aliran darah di satu titik, atau kadang pecah dan dan membentuk gumpalan yang memicu stroke maupun serangan jantung.

Faktor risiko
Ada beberapa faktor risiko yang memicu peningkatan kadar kolesterol. Di antaranya:

1. Diet yang tidak sehat
Terlalu banyak mengonsumsi lemak trans bisa menyebabkan kolesterol, terutama kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein).

2. Obesitas
Memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 kg/m2 dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

3. Kurang olahraga
Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein) alias kolesterol baik, penangkal kolesterol jahat.

4. Merokok
Racun rokok dapat mengurangi kadar kolesterol baik, sehingga tidak ada yang menetralkan kolesterol jahat.

5. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebih dapat memberikan efek serupa dengan rokok dalam kaitannya dengan kolesterol.

6. Usia
Kolesterol tinggi lebih umum dialami di usia 40 tahun ke atas, tetapi tidak berarti usia muda tidak mungkin mengalami. Yang pasti, makin berumur hati akan lebih sukar menyingkirkan kolesterol jahat.

Editor: ARON
Sumber: detiksehat