Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Gedung Daerah Tanjungpinang, Rabu (18/5/2022). Pencanangan BIAN dimulai di Provinsi Kepri dan diteruskan di seluruh provinsi di Indonesia.

Pencanangan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya BIAN dalam rangka tercapainya target eliminasi campak rubella yang ditargetkan pada tahun 2023. Selain itu juga mempertahankan Indonesia dan dunia bebas polio tahun 2026.

BIAN 2022 dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan Mei 2022, meliputi seluruh provinsi di luar Jawa dan Bali. Sedangkan tahap kedua dilaksanakan Agustus 2022 di seluruh provinsi Jawa dan Bali.

Menkes Budi mengungkapkan bahwa pencanangan BIAN ini merupakan salah satu bentuk upaya reformasi sektor kesehatan di bidang layanan promotif dan preventif. Di mana melakukan reformasi di sektor kesehatan menjadi salah satu dari 3 tugas utama Menkes Gunadi dari Presiden Jokowi.

“Saya dikasih tugas sama bapak Presiden tiga, yang pertama adalah melaksanakan vaksinasi covid secepat-cepatnya, kemudian tugas kedua atasi pandemi ini supaya masyarakat bisa kembali hidup normal, dan yang ketiga adalah melakukan reformasi di sektor kesehatan,” ujar Menkes Budi

Menteri Budi menambahkan, pembaruan yang diinisasi dalam reformasi tersebut. Salah satunya penambahan tiga imunisasi wajib dari yang sebelumnya 11 menjadi 14.

“Kita tambah tiga, yang pertama rotavirus untuk anti diare, kedua PCV anti pneumonia. Keduanya penting karena anak-anak kita meninggalnya paling banyak karena infeksi diare dan paru. Yang ketiga adalah HPV untuk mencegah kanker serviks. karena kanker serviks merupakan penyakit kedua yang paling banyak menyebabkan kematian ibu,” jelas Menkes Budi

Pencanangan BIAN 2022 juga disejalankan dengan peluncuran Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). ASIK merupakan aplikasi pencatatan hasil layanan yang wajib dilakukan dalam rangka pelaksanaan BIAN

“Nanti imunisasi ini akan kita masukkan datanya seperti data covid. Aplikasi ini akan kita berikan ke semua puskesmas, dinas-dinas kesehatan. Proses vaksinasinya pun akan seperti vaksin covid, ada datanya. Kita sudah tahu siapa yang harus di vaksin,” papar Menkes Budi.

Sementara itu Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad mengucapkan terima kasih dan apresiasi karena Provinsi Kepri dijadikan tuan rumah pencanangan BIAN pertama ini. Menurutnya ini tentu akan memacu semangat memperluas cakupan imunisasi di Kepri.

“Pencanangan BIAN di Kepri tentu menambah semangat kami dalam menyemarakkan bulan imunisasi ini. Karena bicara imunisasi anak, kita berbicara tentang warna dan masa depan bangsa,” ucap Gubernur.

Menurut Ansar, target capaian kegiatan BIAN selama satu bulan ini adalah sebanyak 24.000 anak lebih, yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kepri.

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 mempengaruhi capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Kepulauan Riau. Capaian IDL mengalami penurunan yang signifikan dari 96,8% (tahun 2019) menjadi 89,6% ditahun 2020 dan 81,3% di tahun 2021.

Hal ini dikarenakan beberapa Posyandu terpaksa ditutup atau dihentikan pelaksanaannya untuk mengurangi atau menghindari penularan dan penyebaran Covid-19.

Menkes Gunadi di akhir acara menyempatkan diri menyapa beberapa provinsi yang ikut hadir dan melaksanakan BIAN tahap I melalui video conference diantaranya Sulsel, NTT, Jambi, Kalbar dan Gorontalo

Hadir dalam acara tersebut Dirjen P2P Kemenkes RI Maxi Rein, Perwakilan WHO, Perwakilan UNICEF, Perwakilan UNDP, Ketua TP PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Jajaran Forkopimda Kepri, Walikota Tanjungpinang Rahma, Jajaran Forkopimda Tanjungpinang, serta para bupati dan walikota se Kepri yang hadir melalui video conference.

Editor: DWIK