Pada 2018 lalu, ketika Amber Heard mengaku untuk pertama kali sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga, ia mendapat simpati dunia dan Johnny Depp mendapatkan banyak kecaman. Kini, kondisi terbalik.

Ketika persidangan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan Johnny Depp melawan Amber Heard dimulai sejak 11 April lalu, dunia kini membela sang pemeran Jack Sparrow. Atau setidaknya itu yang terlihat di media sosial.

Satu per satu saksi, termasuk Johnny Depp dan Amber Heard, membuka cerita mereka yang belum pernah didengar publik. Mulai dari mengungkap bahwasanya Johnny Depp memiliki masa kecil yang mengerikan di bawah asuhan seorang ibu ringan tangan.

Kemudian kisah ujung jari Johnny Depp yang terputus akibat bertengkar dengan Amber Heard, hingga cerita di balik Depp didepak dari berbagai proyek, salah satunya adalah peran ikonisnya sebagai Jack Sparrow di Pirates of the Caribbean.

Cerita itu mengguncang netizen di berbagai belahan Bumi. Perlahan tapi pasti, publik pun menentukan kepada siapa mereka berpihak. Bila biasanya kasus kekerasan akan membuat pihak perempuan mendapatkan simpati dan dukungan, kini justru pihak laki-laki yang mendapatkan pembelaan.

Hal itu bisa dilihat dari komentar dalam berbagai pemberitaan soal Johnny Depp vs Amber Heard. Banyak komen mendukung sang aktor dan netizen bahkan menuntut keadilan atas apa yang terjadi dengan Johnny Depp.

Tagar “Justice for Johnny Depp” pun mengemuka di dunia maya, mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, apalagi TikTok.

Washington Post pada 4 Mei menyebut #justiceforjohnnydepp sudah mencapai 7 miliar unggahan di TikTok dan rutin jadi trending di Twitter. Sementara itu, tagar #justiceforamberheard hanya sekitar 25 juta unggahan di TikTok.

Belum lagi petisi yang beredar di change.org. Petisi bertajuk Remove Amber Heard from Aquaman 2 itu meroket seiring dengan fakta-fakta persidangan yang bergulir. Menurut pantauan Sabtu (14/5), petisi itu kini sudah ditandatangani lebih dari 4 juta orang.

Ketika persidangan tengah rehat selama sepekan terakhir pun, dukungan terhadap Johnny Depp dan cercaan kepada Amber Heard tetap menghiasi kolom komentar artikel soal mereka.

Kini, Amber Heard seolah menjadi musuh bersama meskipun ia telah menangis dan membongkar seluruh perlakuan kasar Johnny Depp selama mereka bersama saat bersaksi dalam persidangan.

Menurut akademisi jurnalistik University of Oregon, Seth Lewis, fenomena banjir dukungan terhadap Johnny Depp ini tak bisa dilepaskan dari para penggemar setia aktor tersebut. Terutama, penggemar dari Jack Sparrow.

“Itu berkat sifat simpatik yang karakter yang ia mainkan, terutama Kapten Jack Sparrow. Sulit untuk menampik bahwa keterikatan bawaan itu dan apa artinya bagi cara mereka melihat Johnny Depp sebagai seorang pribadi,” kata Lewis seperti dikutip dari Washington Post.

“Pada aspek tertentu, kita melihat pendewaan budaya partisipatif,” lanjutnya merujuk gagasan para penggemar yang secara aktif dan memerankan peran bersama mereka sebagai penggemar.

Ia juga berpendapat bahwa posisi dari sosial media, mulai dari Twitter, TikTok, hingga YouTube juga berperan penting dalam kasus ini. Menurut Lewis, persidangan ini macam kisah sinetron atau acara realitas yang memang digemari banyak orang.

Hal itu pun terbukti dari laporan jaringan Laws & Crime yang meliput dan menyiarkan persidangan ini secara eksklusif. Persidangan ini memecahkan rekor penonton mereka, yaitu 330 juta orang.

Dukungan itupun tak surut meski Amber Heard dan sejumlah penilaian pakar mengungkapkan kekerasan yang dilakukan Johnny Depp terhadap aktris tersebut. Akan tetapi, berbagai kesaksian di persidangan juga menunjukkan bahwa Johnny Depp juga sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga.

Di sisi lain, menurut Lewis, dukungan untuk Johnny Depp ini juga datang dari sekelompok minoritas yang menilai bahwa persidangan ini adalah “tamparan balik” terhadap gerakan MeToo.

Hal itu pun terlihat dari salah satu penggemar Johnny Depp yang mendukung idolanya langsung di gedung persidangan, Natalia Burton.

“Ini dampak dari tuduhan palsu dalam gerakan MeToo,” katanya soal alasan utama dirinya mendukung Johnny Depp. “Saya juga menilai ini penting karena ada banyak laki-laki jad korban penyiksaan dan kekerasan dalam rumah tangga.”

Berbagai dukungan dari penggemar untuk Johnny Depp ini juga disebut oleh akademisi psikologi dari Illinois State University, Eric Wesselmann, sebagai bukti keterikatan psikis penggemar dengan idolanya.

“Seperti selayaknya hubungan yang dimiliki antar insan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Wesselmann. “Bila seseorang dihina, atau bila ada ancaman yang dirasakan, salah satu pasangan regulernya akan merasakan itu sebagai ancaman mereka juga dalam taraf tertentu,”

“Jadi masuk akal untuk berasumsi bahwa orang merasakan hal yang sama bila mereka merasakan idola mereka mendapatkan ancaman atau sejenisnya,” kata Wesselmann.

Terlepas dari dukungan publik yang sudah condong ke satu sisi, persidangan Johnny Depp melawan Amber Heard belumlah usai. Persidangan ini akan dilanjutkan kembali dengan kesaksian Amber Heard dan pengujian kesaksian keduanya mulai 16 Mei 2022 waktu Amerika Serikat.

Editor: ARON

Sumber: cnnindonesia