Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengundang tokoh masyarakat dan perwakilan warga Jalan Merdeka yang terkena dampak proyek penataan kawasan Kota Lama Tanjungpinang untuk melakukan dialog di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (25/4/2022).

Gubernur sengaja mengajak warga untuk beraudiensi demi tercapainya kesepahaman yang sama antara tujuan pemerintah melakukan penataan Kota Lama Tanjungpinang dengan persepsi masyarakat.

Proyek penataan ini merupakan proyek yang akan mempercantik kawasan Kota Lama Tanjungpinang yang ada di sekitaran Jalan Merdeka hingga depan Vihara Bahtra Sasana.

Dalam masterplan, penataannya akan dibuatkan jalur pedestarian sehingga masyarakat bisa berbelanja ataupun mencoba kuliner dengan berjalan kaki secara nyaman.

Selain itu, ruko-ruko juga akan dicat ulang dengan warna-warna yang semarak agar semakin menambah estetika Kota Lama Tanjungpinang.

Ansar mengatakan, tujuan dari proyek ini adalah untuk menjadikan Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri memiliki daya tarik dengan adanya infrastruktur dan fasilitas publik yang setara dengan kota-kota maju di Indonesia.

“Tanjungpinang ini kan ibukota Provinsi Kepri, jadi memang harus banyak aksesoris-aksesoris yang harus kita benahi, agar kita bisa bangga dengan Tanjungpinang,” kata Gubernur.

Ansar pun berharap agar warga yang tinggal di Jalan Merdeka mau mendukung proyek penataan ini sekaligus memberi masukan ke Pemerintah Provinsi Kepri selama proses pengerjaan proyek ini.

“Kita mau menghasilkan hasil yang maksimal untuk mempercantik Kota Lama Tanjungpinang, karena anggaran yang digunakan juga tidak sedikit maka kerjanya juga tidak boleh setengah-setengah,” ujarnya.

Hal yang sama diamini anggota DPRD Kepri Lis Darmansyah, dirinya sangat mendukung gagasan Gubernur Ansar Ahmad untuk melakukannya pembenahan infrastruktur di Kota Tanjungpinang.

Lis Darmansyah bersama anggota DPRD Kepri lainnya yaitu Bobby Jayanto dan Rudi Chua turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kita sangat berterima kasih pak Gubernur sudah mau all out untuk Tanjungpinang. Kita semua harus mendukung bersama agar mimpi kita menjadikan Tanjungpinang ibukota kebanggaan Provinsi Kepri bisa terwujud nyata,” kata mantan Walikota Tanjungpinang ini.

Sementara Werento (76), salah satu warga yang memiliki usaha elektronik di Jalan Merdeka mengaku sangat senang dengan proyek penataan kawasan Kota Lama ini. Dia berharap pengerjaan proyek ini bisa dilakukan secara serius dan memberikan dampak yang baik bagi warga sekitar.

“Saya sudah berpuluh tahun tinggal disini, sekarang ini lah Jalan Merdeka bisa dibenahi besar-besaran, saya sangat mendukungnya proyek ini,” katanya.

Tidak hanya penataan kawasan Kota Lama Tanjungpinang, berbagai pembangunan infrastruktur juga dikebut demi mempercantik Kota Tanjungpinang.

Diantaranya pembangunan flyover di simpang Ramayana, penataan jalan masuk Bandara Raja Haji Fisabilillah, pengintegrasian Pelantar I dan Pelantar II, pembangunan Gedung LAM dan Gedung Dekranasda di Gurindam Dua Belas, hingga penataan kawasan Pulau Penyengat.

Editor: DWIK