Sudah ada 68 kasus Omicron di Indonesia. Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menilai Omicron di Indonesia masuk babak baru.

Pasalnya, temuan kasus transmisi lokal menandakan penularan varian baru Corona B.1.1.529 ini sudah teridentifikasi di masyarakat. Bukan lagi diimpor dari para pelaku perjalanan, yang temuannya berhasil disaring di fasilitas karantina.

“Kita memasuki ‘babak baru’ di mana kasus varian Omicron bukan saja yang datang dari luar negeri atau berhubungan dengan itu seperti 67 kasus yang ada, tetapi juga sudah ada di masyarakat, setidaknya pada kasus pertama ini,” beber Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Kemenkes Prediksi Gabungan Delta dan Vaksinasi Bikin RI Super Immunity
Karenanya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menekan risiko Omicron semakin meluas. Adalah karantina dan telusuri kontak erat.

Prof Tjandra juga mendesak sumber penularan awal pasien transmisi lokal Omicron tersebut perlu segera diketahui.

“Amat perlu diketahui darimana pasien ini awalnya tertular, jadi di telusuri mundur ke belakang. Hal ini sangat penting karena dengan kita tahu siapa yang awal menulari maka dia dapat dikarantina dan dicek kemungkinan dia sudah menulari ke orang lain pula,” beber Prof Tjandra.

“Kalau penular awal tidak ditemukan maka tentu dapat saja kasus terus meluar di masyarakat,” tandasnya sembari menekankan jumlah testing COVID-19 di Indonesia memang perlu ditingkatkan.

Editor: ARON
Sumber: detikhealth