Varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron yang menular sangat cepat, kini ditetapkan sebagai varian dominan di Swiss. Lebih dari separuh total kasus infeksi Corona di Swiss dilaporkan merupakan kasus varian Omicron.

Seperti dilansir AFP, Rabu (29/12/2021), Swiss diketahui memiliki salah satu tingkat infeksi tertinggi di benua Eropa, dengan warganya yang berusia 20-an tahun terinfeksi Corona.

Disebutkan juga oleh otoritas setempat bahwa sekitar 55 persen kasus Corona di wilayah Swiss kini disebabkan oleh varian Omicron. Diprediksi bahwa varian Omicron akan segera menyumbang hampir semua kasus Corona yang tercatat di Swiss.

Varian Omicron bahkan telah membuat sejumlah warga Swiss yang sudah mendapat tiga dosis vaksin Corona, harus dirawat di rumah sakit (RS) setempat.

Kepala penanggulangan krisis Corona di Kementerian Kesehatan Swiss, Patrick Mathys mengatakan bahwa negaranya mencatat sekitar 40 kasus Corona varian Omicron, yang melibatkan orang-orang yang telah menerima suntikan booster atau dosis ketiga vaksin Corona, namun masih harus dirawat di rumah sakit.

Lebih lanjut, Mathys menyatakan bahwa orang-orang harus mengurangi kontak karena penyebaran varian Omicron yang sangat cepat. “Semua orang bisa melakukannya — itu cukup sederhana,” katanya.

Otoritas Swiss melaporkan lebih dari 13.000 kasus baru Corona pada Selasa (28/12) waktu setempat, dengan angkanya diprediksi akan mencapai 20.000 kasus per hari pada Januari 2022 mendatang.

Swiss yang berpenduduk 8,6 juta jiwa ini, tengah menghadapi gelombang kelima pandemi Corona. Dilaporkan sekitar 67 persen populasi Swiss telah menerima dua dosis vaksin Corona, dengan 22 persen warga telah menerima dosis ketiga.

Sejauh ini, Swiss telah melaporkan total lebih dari 1,27 juta kasus Corona di wilayahnya.

Sementara para pasien Corona dilaporkan menempati 40 persen tempat tidur di unit perawatan intensif di rumah-rumah sakit setempat.

Editor: ARON
Sumber: detiknews