Pemerintah Kota (Pemko) Batam meminta agar para pengelola wisata dapat melakukan pengaturan waktu berkunjung bagi masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau.

Saat ini, Walikota Batam, Muhammad Rudi menegaskan walau belum mengeluarkan kebijakan penutupan tempat wisata, namun harus dipahami bahwa menjaga diri dari paparan pandemi Covid-19.

“Saya tahu kondisi kalau warga Batam butuh liburan. Namun tolong sekali jaga diri, jaga protokol kesehatan, dan jangan sampai angka kasus kita naik lagi,” tegasnya, Selasa (21/12/2021).

Rudi menjelaskan, dampak buruk yang akan terjadi jika Batam kembali menghadapi lonjakan kasus.

Pertama ekonomi akan sulit berkembang, tempat usaha dibatasi, jam operasional juga diatur.

Hal tersebut pasti akan merugikan, padahal kondisi saat ini baru mulai pulih.

“Kita semua sudah pernah merasakan dampaknya. Ribuan pekerja kehilangan pekerjaan, pelaku usaha menutup usahanya. Pekerja tidak 100 persen aktif, dan kondisi ini berdampak terhadap pendapatan mereka. Ini akan merambat kemana-mana,” jelasnya.

Sementara itu, meskipun tidak diperbolehkan menggelar pesta kembang api, hotel bisa memberikan layanan gala dinner sebagai pengganti.

Larangan ini dikeluarkan karena ingin menghindari kerumunan di hotel-hotel, karena saat ini pemesanan untuk libur sudah mulai banyak.

“Pelaksanaannya harus digelar dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata.

Ia mengaskan semua pelaku usaha untuk saat ini harus mematuhi edaran terkait larangan bereuforia di libur pergantian tahun.

Tidak saja hotel, larangan yang sama juga berlaku di tempat wisata, bahkan di fasilitas umum seperti Dataran Engku Putri.

“Sementara kita tahan dulu hal seperti ini. Nanti kalau semua sudah pulih, pasti ada masanya event tersebut bisa digelar kembali,” jelasnya.

Diakuinya event kembang api bisa diganti dengan kegiatan lainnya, seperti makan malam yang dengan menyajikan berbagai menu favorit di hotel untuk tamu.

Pandemi merupakan tahn kedua untuk saat ini. Tahun lalu, hotel berhasil melewati masa ini.

“Ini bukan yang pertama. Jadi saya rasa pasti pihak hotel punya pilihan hiburan pengganti pesta kembang api. Dan tamu tetap terhibur,” ujarnya.

Editor: WIL