Satu orang dinyatakan meninggal dalam peristiwa erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12). Selain itu diketahui ada 10 orang yang dinyatakan hilang.

“Satu orang yang meninggal dari Curah Kobokan, sudah akan dibawa mobil ambulans,” kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, Sabtu (4/12).

Indah mengungkap 10 orang belum ditemukan dan evakuasi sulit dilakukan lantaran akses jalan menuju lokasi tertutup material lumpur.

“Masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit. Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi, karena lumpur setinggi hampir lutut kaki,” ucapnya.

Indah menuturkan hampir semua rumah di sekitar Curah Kobokan, hancur. Warga pun dikatakan mengungsi ke Balaidesa Penanggal.

Tak hanya itu, ada juga puluhan warga yang dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit setempat akibat luka-luka.

“Luka parah akibat lahar panas ada 41, yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal. Yang luka bakar sangat para kaki dirujuk RSUD dr Haryoto, RS Bhayangkara dan sebagian RS Pasuruan,” ucapnya.

“Di Puskesmas Candi Puro ada sekitar tujuh orang dirawat, di Puskesmas Penanggal 10 orang. Dan ada ibu hamil dua orang, yang satu sembilan bulan yang satu delapan bulan,” tambahnya.

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilaporkan mengalami erupsi disertai memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB.

“Terjadi peningkatan aktivitas Gunung berapi Semeru disertai awan panas guguran,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Budi Santosa melalui keterangan tertulisnya.

Ia memaparkan hujan abu juga terjadi di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, serta Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Warga diminta menyelamatkan diri.

Selain itu Budi juga mengimbau warga yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru untuk mengevakuasi diri ke wilayah aman. Dilaporkan guguran material letusan Semeru dan awan panas menuju Curah Kobokan, Lumajang.

Editor: ARON

Sumber: cnnindonesia