Susah buang air besar alias sembelit? Ini jadi tanda umum saat tubuh kekurangan serat. Serat banyak ditemukan pada sayuran maupun buah-buahan.
Tak hanya melancarkan pencernaan, kecukupan asupan serat akan membantu menyehatkan bakteri usus, membantu menjaga berat badan, menurunkan risiko diabetes juga kanker.

Akan tetapi sembelit alias konstipasi hanya satu dari sederet tanda tubuh kekurangan serat. Evaluasi lagi diet harian Anda jika menemukan tanda-tanda tubuh kekurangan serat sebagai berikut.

Berikut lima tanda tubuh kekurangan serat selain sembelit.

1. Merasa lapar padahal baru makan
Rasanya ini hal yang biasa dialami, tetapi ternyata langsung merasa lapar sesaat setelah makan jadi tanda tubuh kekurangan serat.

Saat perut diisi cukup asupan serat, rasa kenyang bertahan lebih lama karena serat dipecah perlahan dan bertahap. Selain itu, serat juga mudah mengembang saat menyerap air dan ini berkontribusi pada rasa kenyang.

Menurut Eating Well, jika tubuh cukup asupan serat maka rasa lapar berkurang selama 1 jam setelah makan. Kondisi ini tidak akan Anda temui jika asupan makanan rendah kandungan serat. Makanan rendah serat dicerna dengan cepat sehingga mudah merasa lapar setelahnya.

2. Gampang sakit
Usus merupakan rumah buat jutaan bakteri. Serat berperan dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan bakteri usus. Saat keseimbangan bakteri usus terganggu, sistem imun menurun sehingga tubuh rentan terkena penyakit dan infeksi.

“Bakteri mengonsumsi serat dan memecahnya. Jika bakteri baik tidak mendapatkan prebiotik untuk dikonsumsi, mereka akan mati dan mikrobioma alami usus tidak akan sekaya seperti jika diberi asupan diet tinggi serat,” jelas Amy Shapiro, ahli diet dan pendiri Real Nutrition, seperti dikutip LiveStrong.

3. Kenaikan berat badan
Anda sudah berolahraga sekeras mungkin demi memperoleh tubuh ideal. Namun ini tidak akan ada artinya tanpa didukung asupan makanan yang baik termasuk pangan kaya serat.

“Serat berkontribusi pada rasa kepuasan,” ujar Kathleen Zelman, ahli diet, seperti dikutip WebMD.

Kepuasan di sini berarti rasa nyaman berkat rasa kenyang setelah makan. Jika tidak ada kepuasan, Zelman berkata Anda akan makan lebih banyak daripada yang diperlukan tubuh.

Sebaiknya penuhi kebutuhan serat sebanyak 25-35 gram per hari lewat pangan berbasis biji-bijian dan sayuran.

4. Kadar kolesterol meningkat
Serat, khususnya serat larut air, memiliki kemampuan menurunkan kolesterol. Serat larut air (soluble fibre) akan mengurangi penyerapan kolesterol pada sistem dan membawanya keluar tubuh sebelum menyumbat arteri.
Menurut tinjauan yang diterbitkan di British Medical Journal, tiap asupan 7 gram serat per hari akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 9 persen. Tentu ini jadi alasan baik untuk menambah pasokan serat baik lewat sayuran maupun buah-buahan.

5. Mudah lelah dan lemas
Makanan rendah serat berpotensi menaikkan gula darah dengan cepat, lalu membuatnya turun dengan cepat pula. Inilah yang membuat Anda merasa cepat lelah, lemas dan mengantuk setelah makan. Kehadiran serat bisa membantu menyeimbangkan kadar gula darah.

Serat akan dicerna lebih lambat, sehingga mencegah lonjakan gula darah. Di samping itu, saat asupan tinggi kalori dan berasal dari protein tinggi dan rendah karbohidrat bisa berpotensi meningkatkan kolesterol, menimbulkan rasa lelah, lemas, juga mual.

Sangat disarankan untuk menyeimbangkan asupan lewat pangan tinggi serat dan mengurangi makanan berlemak.

Editor : ARON
Sumber : cnnindonesia