Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyebutkan bahwa saat ini, proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang akan dilakukan di wilayah Kepri salah satu upaya dalam pemenuhan energi Singapura.

Dalam upaya tersebut, Ansar juga menyebutkan bahwa hal ini membawa dampak positif, terutama dalam pertumbuhan ekonomi Kepri dari sisi investasi yang masuk.

Hal ini disampaikannya, setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan pengembang PLTS, yang dilakukan secara virtual di Swiss-Belhotel Harbourbay Batam, Rabu (3/10/2021)

“Target utama memang kesana, mereka kan butuh sumber energi yang besar. Sisi baiknya investasi yang masuk ke Kepri semakin besar,” terangnya.

Tidak hanya itu, Ansar juga menyebut bahwa salah satu keuntungan yang bakal didapat, adalah pemenuhan energi kelistrikan lokal.

“Kedepan apabila ini terus berlanjut kita juga ingin beralih dari menggunakan energi gas dan batubara ke green energi,” lanjutnya.

Saat ini perusahaan yang sudah menyampaikan rencana pengembangan PLTS di Kepri, disebut sudah meminta izin pembangunan di beberapa titik, seperti wilayah Bulang, dan perairan di Batam.

“Ada beberapa perusahaan yang telah menyampaikan permintaan nya tadi. Ada yang badan usaha dari BUMN, ada juga yang swasta. Banyak tadi permintaan lokasi seperti wilayah Pulau Sugi Karimun, dan juga beberapa titik di Batam seperti Bulang,” ungkapnya.

Walau demikian, Ansar juga menerangkan salah satu kendala yang dihadapi adalah penyediaan lahan.

Dalam pengembangan infrastruktur PLTS, Ansar mengakui bahwa setiap perusahaan yang menanamkan investasi juga membutuhkan lahan yang luas.

Untuk itu, Ansar sendiri berharap agar perusahaan yang berminat tersebut sebaiknya dapat membangun infrastruktur dengan cara membentuk konsorsium.

“Menyediakan lahan dengan kapasitas yang luas bukan hal yang mudah. Berbeda apabila rencananya akan dikembangkan di atas Danau atau Laut,” ungkapnya.

Salah satu harapan lain yang disampaikannya, adalah para calon perusahaan yang akan menanam investasi PLTS di Kepri.

Dapat meniru mega proyek yang saat ini akan dijalani oleh Bright PLN Batam, bersama dengan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen), dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp).

Untuk diketahui, mega projek tersebut juga telah menerima izin prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura, untuk ekspor listrik tenaga surya dari Indonesia ke Singapura.

Bagi perusahaan penanam investasi tersebut, Ansar juga menyarankan kedepan dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan yang mengatur tenaga kelistrikan di wilayah Kepri.

Apabila ingin mengembangkan rencana bisnis, untuk penjualan listrik ke wilayah Singapura.

“Di Kepri sebenarnya ada bright PLN Batam, dan PLN Persero yang telah mengantongi izin untuk ekspor. Ada juga perusahaan swasta lain sebenarnya seperi dua perusahaan itu. Tapi saran saya segeralah mengurus perizinan ekspor, atau bisa bekerjasama dengan perusahaan yang sudah memiliki izin,” tegasnya.

Editor: WIL