Amerika Serikat kembali menegaskan tidak akan mengubah kebijakan dan sikap mereka terkait Taiwan. Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menegaskan Presiden AS Joe Biden akan membela Taiwan jika pulau itu jika diserang China.

“Presiden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan kami dan tidak ada perubahan dalam kebijakan kami,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki dilansir dari AFP pada Jumat (22/10).

Psaki juga mengatakan kebijakan Amerika Serikat terhadap Taiwan masih diatur oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan yang terbit pada 1979.

Dalam undang-undang itu, Kongres mengharuskan Amerika Serikat menyediakan persenjataan untuk Taiwan sebagai alat pertahanannya sendiri. Namun, tidak dijelaskan kemungkinan Amerika Serikat akan ikut campur secara militer atau tidak.

“Kami akan menjunjung tinggi komitmen kami di bawah undang-undang untuk mendukung pertahanan diri Taiwan, dan kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak dalam status quo,” lanjut Psaki.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden menegaskan Amerika Serikat akan membela Taiwan jika diserang oleh China.

“Ya, kami memiliki komitmen untuk itu,” kata Biden tanpa ragu saat ditanya di CNN Townhall tentang kemungkinan AS akan membela Taiwan.

Biden juga percaya diri mengatakan AS mampu menyaingi pengembangan teknologi militer China yang pesat.

“Jangan khawatir tentang apakah mereka (China) akan lebih kuat. China, Rusia, dan seluruh dunia tahu bahwa kita memiliki militer paling kuat dalam sejarah dunia,” papar Biden.

Sementara itu, Bonnie Glaser, seorang ahli Taiwan dari German Marshall Fund menyebut bahwa pernyataan Biden sebagai “kekeliruan” dan mengatakan “sangat tidak benar” bahwa Washington memiliki komitmen untuk membela Taiwan.

“Beberapa menyarankan upaya yang disengaja untuk mengirim sinyal yang tidak jelas, tetapi menurut saya, itu tidak masuk akal. Kebijakan AS yang membingungkan melemahkan pencegahan,” ujar Bonnie Glaser dilansir dari Reuters.

Pakar Taiwan lainnya, Douglas Paal yang juga mantan perwakilan AS di Taipei, mengatakan bahwa pernyataan Biden di Townhall itu adalah bagian agenda ekonomi domestiknya.

“Terlepas dari reputasinya dalam urusan luar negeri, dia terkadang ceroboh ketika terganggu, langkah Gedung Putih yang mengeluarkan pernyataan bahwa ‘tidak ada perubahan kebijakan’ adalah hal yang benar karena di situlah kebijakan mereka,” ujar Douglas Paal.

Editor: ARON

Sumber: cnnindonesia