Sebanyak 2.500 orang Pedagang Kaki Lima dan Warung penerima bantuan tunai mengikuti pelaksanaan BTPKLW di Markas Komando Distrik (Kodim) 0315/Bintan, Selasa (19/10/2021).

Bantuan tersebut berasal dari Mabes TNI melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang disalurkan kepada Kodim seluruh Indonesia. Sementara untuk di Provinsi Kepri sendiri adalah Tanjungpinang dan Kota Batam khususnya yang terdampak Covid-19. Penyaluran tersebut dimulai 14 hingga 27 Oktober 2021.

Komandan Kodim 0315/Bintan Kolonel Inf I Ketut Artasuyasa mengatakan, hari kegiatan launching penyaluran bagi pedagang kaki lima dan Warung sebanyak 1.500 orang.

“1.500 orang ini untuk masyarakat Tanjungpinang selaku pedagang kaki lima dan warung. Jadi bantuan ini bersumber dari Kementerian Keuangan. Syarat penerima yaitu belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah pada tahun 2020. Ini sebenarnya bantuan tahun 2020, namun baru bisa diberikan tahun ini,” kata Komandan Kodim (Dandim) 0315/Bintan Kolonel Inf I Ketut Artasuyasa.

Dandim melanjutkan sebelum mereka menerima bantuan ini terlebih dahulu dilakukan verifikasi salah satunya dokumentasi tempat berjualan untuk sebagai administrasi pertanggungjawaban

“Kita verifikasi semua, lihat mereka semua nyatanya berjualan dan tempat jualan kita foto. Pelaksanaan ini sampai dengan 27 Oktober harus selesai setelah itu akan dilaporkan kepada Korem, Kodam dan Mabes TNI sebagai pertanggungjawaban. Dalam pengawasan di lapangan nanti kita minta kepada Babinsa, RT dan lurah untuk membimbing mereka agar dana tersebut digunakan untuk apa saja,” tambahnya.

Sementara itu Walikota Tanjungpinang Hj Rahma mengucapkan terima kasih kepada TNI dalam membantu meringankan beban para pedagang yang mengalami dampak Pandemic Covid 19.

“Saya atas nama Pemko Tanjungpinang mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar TNI terutama Kodim tentunya ini menjadi harapan bagi masyarakat yang terdampak covid,” tutur Rahma.

Salah satu pedagang bernama Muhamad Rohman mengaku sangat terbantu, dimana selama masa Covid-19 ini penjualannya mengalami penurunan yang cukup drastis.

“Pendapatan saya sedikit berkurang, sebelum covid bisa di atas Rp500 ribu. Dan selama covid tidak sampai segitu, tentu dengan ini saya sangat terbantu untuk tambahan modal,” ungkap Rohman.

Editor: DWIK