Mungkin selama ini kita mengira bahwa warna asli matahari adalah oranye atau kuning. Tapi, sains menyangkal pernyataan tersebut. Jadi, apa ya warna asli matahari?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa persepsi manusia terhadap sebuah warna sangat dipengaruhi beberapa faktor. Mengutip dari situs NASA, faktor tersebut di antaranya, panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, intensitas cahaya yang dipancarkan, lingkungan, kemampuan dan keterbatasan mata dalam mengumpulkan cahaya, hingga otak manusia.

Nah, konsep panjang gelombang dan intensitas cahaya yang dipancarkan inilah yang akan menjadi topik pembahasan penting dalam menjelaskan warna asli matahari. Hal ini dapat ditunjukkan melalui spektrum elektomagnetik.

Bila dilihat dari spektrum elektromagnetik, cahaya tampak terletak di tengah. Bahkan termasuk dalam sebagian kecil dari keseluruhan spektrum. Sebab itu, mata manusia hanya dapat melihat sebagian kecil cahaya yang dipancarkan oleh matahari.

Pada dasarnya, warna asli matahari adalah kumpulan semua warna yang bercampur menjadi satu, seperti yang dikutip dari Solar Center Stanford University. Seluruh spektrum cahaya tampak yang dipancarkan oleh matahari dapat terlihat melalui prisma.

Melalui prisma tersebut, sinar matahari dapat dipecah menjadi komponen-komponennya yakni merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Setiap warna dalam spektrum atahari memiliki panjang gelombang yang berbeda. Ungu memiliki panjang gelombang terendah, sedangkan merah memiliki panjang gelombang tertinggi.

Lalu, kumpulan warna tersebut akan telihat putih oleh mata manusia. Sebab, meskipun matahari memancarkan warna hijau paling besar dalam spektrum, matahari juga memancarkan semua warna yang bisa terlihat oleh mata manusia. Seperti merah hingga biru (400 nm hingga 600 nm).

“Kemudian, mata manusia yang memiliki tiga reseptor sel kerucut warna mengirim pesan ke otak. Setelah menerima sinyal dari sel kerucut yang menyatakan bahwa semua panjang gelombang yang dapat terlihat sudah terkumpul, otak manusia menerjemahkannya menjadi warna putih,” tulis NASA dalam situsnya.

Jadi, kenyataannya pelangi yang selama ini kita lihat adalah cahaya matahari yang warnanya sudah terpisah-pisah.

Sebagai informasi, ternyata kamu juga bisa menyaksikan warna matahari yang tampak putih lho. Matahari akan tampak putih bila melihatnya di atas atmosfer. Misalnya, ketika kamu melihat matahari di Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan kaca pelindung.

Kenapa matahari terbit atau terbenam terlihat kuning atau oranye?
Alasan mengapa matahari tampak kuning bagi mata manusia disebabkan dari adanya atmosfer bumi. Ketika sinar matahari mengenai partikel atmosfer, peristiwa ini menyebabkan elektron dan proton bergetar dengan cepat ke atas dan ke bawah menghasilkan radiasi pada frekuensi yang sama dengan cahaya datang tetapi memancarkan ke segala arah. Proses memancarkan sinar matahari ini disebut hamburan.

Jadi, saat mata manusia menangkap matahari terbit atau terbenam, warna matahari akan tampak kuning, oranye, atau merah. Hal ini disebabkan dari warna dengan panjang gelombang yang pendek (hijau, biru, ungu) dihamburkan oleh atmosfer bumi.

Hal inilah juga menjelaskan mengapa warna langit tampak biru di mata manusia. Warna dengan panjang gelombang yang lebih pendek, terutama gelombang biru, menghantam molekul udara di bagian atas atmosfer. Membuat warna tersebut menjadi terpantul dan tersebar.Sebaliknya, hanya warna dengan panjangan gelombang tinggi (merah, kuning, dan jingga) yang dapat menembus atmosfer tebal hingga tertangkap oleh mata manusia.

Editor : Aron
Sumber : detikedu