Dengan menerapkan cara mengatur uang pensiun ini, diharapkan masa tua masa Anda telah bebas secara finansial dan lebih sejahtera. (Foto: istockphoto/baona)

Mengharapkan uang pensiun saja bisa jadi tidak akan mencukupi kebutuhan dan tanggungan hidup sehari-hari. Karenanya, pengaturan uang sangat penting agar masa tua tidak sengsara.

Sedari muda, Anda harus pintar-pintar membagi uang hasil kerja atau usaha. Tujuannya jelas agar masa pensiun bebas secara finansial. Uang harus diplot dengan beragam tujuan dan tidak boleh diusik.

Banyak cara mengatur uang untuk masa pensiun nanti. Anda bisa menabung via ATM khusus, membeli saham, membeli emas, investasi ke sejumlah sektor, dan sebagainya.

Dengan berinvestasi atau menabung sedari muda, Anda secara perlahan membangun kekayaan di masa tua.

Mengutip berbagai sumber, berikut cara mengatur uang jelang dan setelah memasuki pensiun untuk masa tua yang lebih sejahtera.

Mengatur Uang Jelang Pensiun
Kebiasaan mengatur uang bahkan sebelum tiba waktu pensiun harus sudah Anda kondisikan jauh-jauh hari supaya Anda lebih siap.

1. Buat rencana keuangan
Langkah pertama mempersiapkan masa pensiun adalah membuat perencanaan keuangan jangka pendek dan panjang.

Tahap ini, bisa memanfaatkan jasa konsultan keuangan, bantuan aplikasi, atau direncanakan sendiri.

Dengan begitu, setiap akhir bulan Anda dapat menyisihkan pendapatan Anda dan membaginya ke pos-pos yang telah Anda buat.

Hitung dengan cermat besaran anggaran setiap pos dan amati pos mana yang berpotensi mengalami kebocoran anggaran atau pos mana yang dananya dapat digabungkan.

2. Lunasi sebagian besar utang
Setelah membuat rencana keuangan, cara mengatur uang pensiun selanjutnya adalah melunasi sebagian besar hutang yang Anda punya.

Melansir Marketwatch, melunasi utang banyak disarankan penasihat keuangan agar tidak membebankan anggaran Anda dalam jangka panjang.

Selain itu, sebisa mungkin hindari utang yang bersifat konsumtif. Sebisa mungkin utang bersifat konsumtif sudah lunas sebelum Anda pensiun.

Utang konsumtif termasuk kartu kredit, cicilan mobil, cicilan rumah, pinjaman bank, dan lain sebagainya.

Jika memang harus berutang, pastikan utang tersebut merupakan penunjang produktivitas, seperti modal usaha.
Dengan pengembangan usaha yang tepat, justru menjadikan utang sebagai keuntungan yang bisa menambah pemasukan dan memperbesar pos anggaran.

3. Kurangi membeli barang berdasarkan keinginan
Setiap orang tentu berhak menghargai hasil kerja kerasnya dengan belanja barang. Namun jika Anda ingin menuai manfaatnya di masa depan, kurangi kebiasaan membeli barang hanya karena ingin atau sebatas tren.

Gaya hidup konsumtif seperti itu bisa membuat kantong bolong sebelum gajian berikutnya tiba.

Selain itu, kebiasaan belanja tanpa tahu batas bisa membuat Anda sulit konsisten untuk menerapkan cara mengatur uang pensiun, seperti menabung dan berinvestasi.

4. Coba berinvestasi
Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Ungkapan klasik itu cocok diterapkan dalam investasi.

Sedari aktif bekerja, Anda dapat mencoba berbagai investasi, mulai dari reksadana, saham, emas, dan lain sebagainya.

Dalam berinvestasi, tentu harus diikuti dengan pengetahuan yang memadai khususnya investasi di pasar modal agar tidak merugi dan sia-sia.

Sementara investasi emas bisa menjadi pilihan yang lebih pasti karena memiliki nilai yang lebih stabil dan aman untuk jangka panjang.

Berikut hal yang bisa Anda lakukan dan jadi pertimbangan saat telah memasuki masa pensiun.
1. Periksa semua pos dana pensiun
Jika tidak memiliki beban utang setelah masa pensiun, secara umum pengeluaran akan menjadi lebih kecil. Meski begitu, biaya kesehatan berpotensi menjadi yang paling tinggi.

Mengutip Investopedia, disarankan periksa semua pos dana pensiun Anda mulai dari JHT, tabungan, asuransi, sampai dana investasi Anda.

Hitung total dana yang Anda punya lalu bagi anggaran secara cermat untuk kebutuhan sehari-sehari, biaya kesehatan, serta gaya hidup dan hiburan.

Jika dana pensiun terbilang kecil, Anda perlu mengencangkan ikat pinggang dengan membatasi kegiatan yang bisa memboroskan anggaran.

Seperti jalan-jalan, belanja, dan hobi mahal semasa aktif bekerja. Tarik uang dan pergunakan sesuai keperluan.

2. Aktif bekerja kembali
Walau masuk masa pensiun, sering kali perusahaan masih membutuhkan pengalaman dan keterampilan Anda. Atau, jika memiliki dana lebih, Anda bisa mencoba peluang membuka usaha.

Dengan aktif bekerja kembali, Anda bisa menambah pos anggaran dalam cara mengatur uang pensiun. Namun, Anda harus ingat, bahwa aktif bekerja hanya bersifat sementara.

3. Pertimbangkan pindah ke hunian lebih kecil
Saat pensiun jamak terjadi anak-anak telah dewasa dan keluar dari rumah.

Jika demikian, Anda dan pasangan bisa pindah ke rumah yang lebih kecil. Kemudian, bisa menyewakan rumah Anda atau menjualnya, merujuk Merrilledge.

Budaya timur seperti di Indonesia, jarang membiarkan orang tuanya masuk panti jompo. Kemungkinan anak akan menampung Anda jika memutuskan menjual atau menyewakan rumah tersebut.

Tidak menutup kemungkinan juga untuk Anda pindah ke daerah atau balik ke kampung halaman yang biaya hidupnya lebih murah ketimbang di ibu kota.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia