Tahun ini peringatan World Lung Day atau Hari Paru Sedunia dirayakan dengan tema ‘Care for Your Lungs’. Merawat juga memperhatikan kesehatan paru tidak hanya karena saat ini sedang rawan situasi Covid-19. Merawat paru artinya Anda menjaganya dari serangan penyakit pernapasan lain dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru (PDPI) berkata paru merupakan satu-satunya organ dalam tubuh yang berinteraksi secara langsung dengan lingkungan luar. Dia pun memberikan beberapa cara untuk menjaga kesehatan paru.

1. Katakan tidak pada tembakau
Konsumsi produk tembakau termasuk rokok terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit paru seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker paru. Agus menekankan, baik rokok konvensional maupun rokok elektronik sama-sama menimbulkan risiko masalah pada paru.

Banyak yang menganggap rokok elektronik lebih minim risiko kesehatan dibanding rokok konvensional. Namun rokok elektronik, vape juga mengandung nikotin seperti rokok konvensional.

“Nikotin yang dihirup dari rokok elektronik merusak jaringan paru dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan kanker. Emisi dari perangkat vape ini berbahaya bagi paru,” jelas Agus dalam konferensi pers Hari Paru Sedunia, Jumat (24/9).

2. Hindari asap rokok dari lingkungan
Meski Anda bukan perokok aktif, tetap ada risiko masalah pada paru jika terpapar asap rokok lingkungan. Saat berada di lingkungan atau lokasi yang sama dengan perokok aktif, Anda menjadi perokok pasif. CDC menyebut Anda akan terpapar secondhand smoke yang merupakan perpaduan asap yang keluar dari rokok yang dibakar dan asap dari mulut perokok aktif.

Belum ada data yang memastikan perbandingan risiko kesehatan antara perokok pasif dan perokok aktif. Namun ada sejumlah efek buruk secondhand smoke terhadap kesehatan antara lain, penyakit jantung, kanker paru juga stroke.

Agus menyarankan untuk tidak mengizinkan aktivitas merokok dilakukan di dalam rumah, menghindari area publik yang memperbolehkan orang merokok, kemudian memilih kamar hotel bebas asap rokok untuk menghindari residu asap rokok (asap rokok tersier).

3. Kurangi paparan polusi
Polusi udara akan meningkatkan berbagai risiko penyakit paru. Sebaiknya hindari daerah yang memiliki tingkat polusi tinggi, cek kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan juga penggunaan masker jika harus berada di lokasi tinggi polusi.

4. Jaga kualitas udara di dalam rumah
Mengusahakan kualitas udara yang baik bisa dimulai dari rumah. Anda bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang mampu menyaring udara misalnya, spider plant, peace lily, bamboo palm, aloe vera, english ivy, juga dracaena.

Selain itu, minimalisir penggunaan pembersih ruangan dengan aroma menyengat, tidak merokok di dalam rumah, dan rajin membuka jendela, memastikan kebersihan ventilasi agar sirkulasi udara baik.

5. Vaksinasi
Untuk saat ini, program vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan demi mewujudkan herd immunity. Tak hanya Covid-19, terdapat penyakit paru lain yang bisa dicegah dengan vaksinasi antara lain influenza, pneumonia, dan tuberkulosis.

“Protokol kesehatan itu juga mencegah infeksi, rajin cuci tangan, pakai masker, menjaga jarak,” imbuh Agus.

6. Olahraga teratur
Olahraga diperlukan untuk stimulasi tubuh agar kesehatan paru terjaga juga memperbaiki kapasitas paru. Anda tidak harus melakukan olarhaga berat. Agus berkata olahraga ringan pun jadi misal, jalan kaki, jogging, senam atau bersepeda, setidaknya tiga kali seminggu selama 30 menit tiap sesi.

7. Latihan pernapasan
Menurut Agus, latihan pernapasan pun perlu diutamakan terutama untuk memperkuat kondisi dan performa paru, membersihkan toksin.

Bagaimana caranya? Cukup duduk santai di ruangan yang senyap, tutup mata dan tarik napas mendalam lewat hidung. Saat tarik napas, hitung 5 hitungan perlahan, tahan dan hembuskan.

 

EDITOR : WILL
SUMBER : CNN