Ilmuwan Iran diklaim dibunuh oleh teknologi robot buatan agen intelijen Mossad Israel. Namun, pemerintah Iran buru-buru membantah kabar tersebut.

Sebelumnya The New York Times melaporkan bahwa Kepala Peneliti Pengayaan Nuklir Iran, Fakhrizadeh, dibunuh pihak Israel dengan teknologi robot Artificial Intelligence (AI) buatan Mossad.

Fakhrizadeh sebelumnya sudah diingatkan pihak intelijen bahwa akan ada upaya pembunuhan terhadapnya. Namun, sang ilmuwan top tersebut disebut tak menggubris peringatan dari pihak intelijen.

Ia tetap pergi berlibur ke tepi pantai Laut Kaspia pada Jumat, 27 November, setelah melakukan rutinitasnya membaca buku-buku filosofi Islam di pagi hari. Ia pergi meninggalkan rumah di Absard bersama sang istri saat itu.

Fakhrizadeh sendiri disebut-sebut jadi target utama Israel setelah pria itu dicurigai menjadi pemimpin program bom nuklir Iran. Israel dikabarkan sudah 14 tahun mengincar Fakhrizadeh untuk dibunuh.

Meski mendapat keistimewaan sebagai orang penting di militer Iran, Fakhrizadeh sosok yang sederhana. Ia hanya ingin hidup sederhana membaca puisi-puisi Persia, bercengkerama dengan keluarga di pantai, bepergian ke desa-desa.

Fakhrizadeh bahkan tak mau memiliki supir. Ia memilih mengemudikan mobil sedan Nissan Teana miliknya, termasuk ketika pergi ke pantai Laut Kaspia.

Nahas bagi Fakhrizadeh, ban mobil belakangnya mengalami slip dan menghantam jalanan. Ia pun meninggal dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan itu pun disebut-sebut bagian dari skenario Israel untuk membunuh Fakhrizadeh melalui teknologi robot AI.

The New York Times menyebut senapan sniper FN MAG buatan Belgia yang telah dimodifikasi. Senapan itu dilekatkan pada robot dengan kecerdasan buatan dengan akurasi luar biasa dalam menembak.

Media itu mengklaim mendapatkan keterangan dari pejabat Israel, Amerika Serikat, dan Iran.

Melansir The Jerusalem Post, Televisi Internasional Iran menayangkan pemerintah Iran membantah kabar ilmuwannya dibunuh dengan teknologi AI canggih Mossad.

Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, membantah pemberitaan The New York Times tersebut. Khatibzadeh mengatakan kematian Fakhrizadeh tak ada kaitannya dengan upaya pembunuhan.

 

editor : will
sumber : cnn