Sekolah di Batam, Kepulauan Riau saat ini tengah melakukan persiapan terakhir untuk pelaksaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Salah satunya, berbagai persiapan sudah dilaksanakan mulai dari penyediaan sarana dan prasaran dalam mendukung Protokol kesehatan, serta pelaksanaan 5M.

Kepala SMPN 3 Batam, Wiwiek Darwiyanti mengatakan saat ini kesiapan sudah berjalan 90 persen.

Untuk sarana dan prasaran sudah siap, termasuk kelas yang akan digunakan untuk belajar.

Tempat duduk diatur senyaman mungkin, agar siswa tidak terjadi kerumunan.

“Sudah disiapkan semuanya. Tinggal jalan saja lagi,” jelasnya, Senin (20/9/2021) siangm

Wiwiek juga menegaskan, saat datang ke sekolah siswa dipastikan mengenakan masker, membawa bekal makanan sendiri.

Setelah tiba di sekolah ada pengecekan suhu dan diarahkan untuk mencuci tangan.

“Jadi kami ingin semua nyaman. Dan Orangtua juga tidak merasa khawatir saat melepas anak ke sekolah,” imbuhnya.

Rencananya sekolah tatap muka akan digelar dua shift, dimana untuk saat ini Wiwiek menuturkan bahwa bagi siswa kelas 8 dan 9 sudah diminta suratnya.

Sementara bagi siswa kelas 7, Wiwiek mengakui saat ini masih dalam proses.

“Kalau tidak ada kendala kami siap laksanakan Minggu depan,” tegasnya.

Hal senada juga diakui oleh Kepala Sekolah SD 06, Wan Kasmawati yang menjelaskan bahwa sistem pembelajaran akan dilakukan secara dua shift.

Dimana untuk masing-masing kelas hanya diperbolehkan menampung maksimal 14 orang siswa, dan perbedaan jam masuk antar shift yang sangat berbeda.

“Shift pertama itu masuk jam 07.30, dan shift kedua masuknya jam 13.30. itu berlaku bagi kelas 1 sampai kelas 6,” paparnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Mengenai persiapan di lingkungan sekolah, diakuinya sudah mencapai 100 persen dimana saat ini pihaknya telah menyediakan seluruh elemen pendukung penerapan protokol kesehatan di sekolah.

Tidak hanya itu, Wan Kasmawati juga mengakui bahwa saat ini seluruh orang tua siswa, juga telah menyetujui pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka untuk dilaksanakan kembali.

“Intinya kalau di sekolah kami tinggal menunggu instruksi dari Walikota saja,” ungkapnya.

Editor: WIL