Setelah peradangan jerawat pulih, bukan berarti masalah selesai. Biasanya jerawat bakal menyisakan bekas yang cukup mengganggu. Bahkan dalam beberapa kasus, bekas jerawat meninggalkan bopeng sehingga tekstur kulit tidak rata. Apa yang bisa dilakukan?
Menurut American Academy of Dermatology (AAD) bekas jerawat jadi bagian dari proses penyembuhan sebab kulit memperbaiki kerusakan akibat jerawat. AAD menyarankan untuk melakukan perawatan secara medis untuk menghilangkan bekas jerawat. Selain itu, Anda juga bisa menghilangkan bekas jerawat secara alami.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Edwin Tanihaha, pemakaian bahan alami semisal madu, minyak habbatussauda, lemon, dan lidah buaya dapat membantu menghilangkan jerawat juga bekasnya. Cara ini biasa dilakukan nondokter sebagai alternatif.
Berikut cara menghilangkan bekas jerawat secara alami:
1. Madu
(Foto: stevepb/Pixabay)
|
Madu, kata Edwin, memiliki efek natural bakteriostatik dan bakterisid. Keduanya biasa dipakai untuk mengatasi Propionibacterium acnes. Bakteri yang juga disebut Cutibacterium acnes ini berkaitan dengan timbulnya jerawat. Sifat antibakteri pada madu juga membantu penyembuhan luka.
2. Minyak habbatussauda
Habbatussauda (Nigella sativa) atau disebut dengan jintan hitam dikenal banyak memberikan manfaat kesehatan. Aplikasi minyak habbatussauda juga jadi salah satu cara menghilangkan jerawat maupun bekas jerawat.
“Minyak habbatussauda memiliki efek antibakteri, imunomodulator, antioksidan serta antiinflamasi, dan dari efek ini yang dipakai untuk jerawat,” kata Edwin, Selasa (7/9).
3. Lidah buaya
Aloe vera atau lidah buaya kerap jadi bahan skincare maupun kosmetik. Lidah buaya memiliki efek antiinflamasi yang bisa digunakan untuk mengurangi peradangan pada area berjerawat.
4. Lemon
Biasanya lemon dipercaya sebagai bahan pencerah kulit. Untuk kasus jerawat, lemon memiliki efek antibakteri dan antiinflamasi. Pun untuk bekas jerawat, kandungan vitamin C akan membantu produksi kolagen sehingga terjadi pembentukan sel-sel kulit baru dan memudarkan bekas jerawat yang berwarna gelap.
Akan tetapi, lanjut Edwin, kandungan-kandungan ini jarang digunakan oleh dokter. Jerawat merupakan kasus yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Dalam terapi jerawat kami cukup personalised dengan membaca jenis jerawat ini penyebabnya kira-kira karena apa dengan melihat kondisi fisik pasien serta dalam anamnesis saat berbicara dengan pasien serta menggunakan pedoman terapi dermatologi,” kata dia.
Berikut cara menghilangkan bekas jerawat secara medis.
Edwin menjelaskan untuk perawatan bekas jerawat akan tergantung pada kondisi bekas jerawatnya. Ia membagi bekas jerawat menjadi tiga:
1. Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi adalah bekas jerawat berupa warna dan tekstur kulit yang tidak rata. Hiperpigmentasi terjadi pascainflamasi. Bekas jerawat seperti ini akan diresepkan krim pencerah agar bekas jerawat bisa memudar.
2. Tonjolan
Bekas jerawat tipe ini ditandai dengan saat diraba terdapat tonjolan di kulit. Kemungkinan tonjolan ini berarti jerawat yang belum kempes. Dokter akan meresepkan krim antijerawat yang bisa dikombinasikan dengan suntik zat antiinflamasi, serta obat minum.
3. Bopeng (scars)
Jerawat ada pula yang menimbulkan bekas berwarna kemerahan, kemudian saat diraba rata atau ada cekungan. Biasanya penanganan bekas jerawat berupa scars dengan krim untuk menghaluskan kulit. Kemudian, terapi bisa dipadukan dengan peeling, laser, microneedle radiofrequency, skin booster, dan filler.
“Pemberian scars therapy disesuaikan dengan jenis scars-nya, karena beda jenis scars akan ada perbedaan dokter dalam memberikan opsi terapi,” imbuhnya.
Itulah cara menghilangkan bekas jerawat secara alami dan medis. Anda dapat menjadikan metode ini sebagai pilihan untuk menghilangkan bekas jerawat.
Editor: NUL
Sumber: cnnindonesia