Pengguna handphone (HP) Android mungkin merasakan ponselnya menjadi makin lemot setelah pemakaian beberapa lama.

Semakin tua hp Android, memang biasanya makin terasa lebih lemot, dari mulai aplikasi merespon sangat lama ketika dibuka, hingga menu yang tidak segera muncul setelah diklik.

Penurunan performa yang menyebabkan ponsel Android menjadi lemot disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya terkait fragmentasi yang terjadi pada memori atau media penyimpanan di ponsel Android.

Ponsel pintar telah menjadi barang yang sangat diperlukan untuk menopang kegiatan sehari-hari, dan ponsel Android menjadi produk yang cukup mendominasi pasar dengan menjadi pilihan lebih dari 73 persen pengguna.

Penggunaan ponsel mulai dari bermain sosial media, berkirim surel, menonton video, hingga bermain game akan memenuhi media penyimpanan yang ada di ponsel.

Beberapa penyebab ponsel Android Anda menjadi lambat:

Fragmentasi

Beberapa aplikasi populer seperti Facebook, menjalankan layanannya di ‘background’ untuk mengolah konten dan menganalisis data meskipun ponsel tidak sedang digunakan. Ribuan proses seperti menuliskan perintah operasi terjadi setiap hari pada satu ponsel. Jika proses tersebut tidak terlaksana secara efisien, maka akan terjadi fenomena fragmentasi yang membuat ponsel lebih lambat.

Fragmentasi bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari level kernel, sistem file, hingga ke lapisan penerjemah kilat (FTL) dari memori tersebut. Tes akan diperlukan untuk menentukan penyebab sebenarnya dari fragmentasi tersebut.

Fragmentasi media penyimpanan bisa dianalogikan sebagai kunjungan ke perpustakaan yang buruk.

“Bayangkan Anda datang ke perpustaakaan untuk mencari beberapa buku. Anda membutuhkan satu buku spesifik tentang fisika, lalu Anda pergi ke rak buku fisika. Anda menemukannya hanya untuk mengetahui halaman-halaman tersebut tidak ada di sana. Namun ada catatan kecil di balik buku tersebut yang menjelaskan halaman-halaman tersebut tercecer di bagian biologi, sastra modern, dan sejarah,” seperti tertulis dalam analogi yang dijabarkan oleh Tuxera.

Analogi tersebut cukup menjelaskan mengenai sistem operasi Android yang melambat. Skenario ini jika diterapkan pada sistem Android bisa diartikan dengan sistem file dan sistem penyimpanan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Ilustrasi. Terdapat sejumlah alasan mengapa HP Android yang digunakan semakin lama terasa semakin lemot. F.Dok Xiaomi

Proses di ‘background

Anda tentu akan mengunduh lebih banyak aplikasi seiring penggunaan ponsel Anda. Beberapa aplikasi yang diunduh kemungkinan akan langsung terbuka saat ponsel dinyalakan dan bekerja di ‘background’. Jika Anda mengunduh banyak aplikasi yang bekerja di ‘background’, ini akan membebani CPU, memakan RAM, dan memperlambat gawai Anda.

Selain itu, penggunaan live wallpaper atau widgets dalam jumlah besar di layar beranda juga akan membebani CPU, kartu grafis, dan memori Anda.

Media penyimpanan yang penuh

Media penyimpanan akan melambat seiring dengan penggunaan dan mulai terisinya memori. Penuhnya media penyimpanan menyebabkan sistem operasi bekerja sangat lambat dalam menuliskan perintah pada sistem file.

File cache cukup mengonsumsi media penyimpanan jika dibiarkan terus menerus, sehingga membersihkannya secara rutin akan mengurangi penggunaan memori dari ponsel.

Untuk melakukan cek terhadap media penyimpanan dan memori yang sudah terpakai, pengguna hanya perlu membuka bagian pengaturan, sepeti dilansir How To Geek.

Tips agar ponsel Android tidak lemot

1. Pastikan media penyimpanan tidak penuh

2. Kurangi penggunaan aplikasi yang berat

3. Jika hal di atas tidak berhasil, lakukan ‘Factory Reset’

Editor: NUL

Sumber: cnnindonesia