Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mencatat sebanyak 934 kasus covid-19 pada Jumat (17/9/2021), jumlah infeksi harian tertinggi sejak tahun lalu. Total ada 75.783 kasus sejak covid-19 pertama ditemukan di negara itu.

Kemenkes Singapura merinci, dari 934 kasus, sebanyak 838 kasus terjadi di komunitas dan 96 lainnya terjadi di asrama. Selain itu, kelompok yang paling banyak terinfeksi kasus lokal adalah lansia, yakni sebanyak 241 kasus.

Dilansir dari The Strait Times, pasien yang terinfeksi dirawat di rumah sakit sebanyak 813 orang sampai saat ini. Jumlah itu mengalami penurunan dari sehari sebelumnya, yakni 831 orang yang dirawat.

Sebanyak 90 orang dinyatakan membutuhkan suplementasi oksigen dan 14 orang dalam kondisi kritis. 14 orang itu saat ini masih dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Dari keseluruhan pasien itu, sebanyak 82 orang merupakan lansia.

Klaster Besar

Kemenkes Singapura mencatat sedikitnya ada 12 klaster besar yang telah ditemukan oleh pihaknya. Klaster itu salah satunya ditemukan di Sembcorp Marine Admiralty Yard dengan 26 kasus.

Mengutip Channel News Asia, klaster ini disebabkan oleh penularan di tempat kerja dengan penyebaran lebih lanjut ke kontak rumah tangga kasus, kata Depkes. Lalu, ada klaster Panti jompo Orange Valley di Simei dengan total 17 kasus. Asrama Bintang Biru dengan 71 kasus dan Asrama Avery sebanyak 95 kasus.

Kemudian ada klaster Chinatown Complex sebanyak 256 kasus dan klaster di persimpangan bus di Toa Payoh, Tampines dan Punggol sampai sekarang mencapai 437 kasus.

Diprediksi Terus Meningkat

Menkes Singapura, Ong Ye Kung memprediksi, pertambahan kasus covid-19 di Singapura akan lebih dari 1.000 kasus per hari. Sebab, ia melihat, pertambahan kasus dari hari ke hari semakin berlipat ganda.

“Saya pikir mari bersiap untuk kemungkinan melewati angka 1.000 segera. Itu tidak terduga, itu adalah perilaku khas gelombang transmisi yang biasanya memuncak antara empat dan hingga delapan minggu, atau 30, 40 kadang-kadang 50 hari,” kata Ong Ye Kung, Sabtu (18/9/2021).

Pemerintah Singapura telah memperketat pelancong masuk ke negaranya. Pendatang diharuskan mengikuti tes reaksi rantai polimerase (PCR) pra-keberangkatan dalam waktu 48 jam, tes saat kedatangan, dan tes PCR pemberitahuan keluar rumah pada Hari ke-7.

Diketahui, laju vaksinasi di Singapura terbilang cepat. Sampai saat ini, Kemenkes Singapura mencatat 82 persen populasi di sana sudah mendapatkan dosis lengkap.

Editor: NUL

Sumber: cnnindonesia