Baru-baru ini, varian Mu atau B.1621 disebut sudah terdeteksi di Malaysia. Hal ini disampaikan oleh vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, SpPD.

Melihat hal ini, dr Dirga meminta masyarakat dan pemerintah semakin waspada untuk menjaga protokol kesehatan hingga mengetatkan pintu-pintu masuk ke Indonesia. Baik dari laut, darat, maupun udara.

“Varian Mu contohnya yang awalnya terdeteksi di Amerika Selatan, kemarin sudah dilaporkan ada di Malaysia. Artinya sudah sampai Asia Tenggara,” kata dr Dirga dalam diskusi yang disiarkan Forum Merdeka Barat 9, Selasa (14/9/2021).

“Pemerintah sudah mengetatkan pintu masuk baik, darat, laut, atau udara. Itu mesti kita lakukan supaya tidak kecolongan lagi. Jadi ayo kita semua waspada,” lanjutnya.

Varian Mu yang pertama kali terdeteksi di Kolombia ini masih masuk dalam kategori variant of interest (VoI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini perlu diawasi karena diduga memiliki mutasi yang lebih resisten terhadap antibodi.

Meski begitu, dr Dirga mengatakan masih perlu bukti lebih jauh untuk memastikan sifat varian Mu. Namun, menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah menekan penyebaran dan mempercepat program vaksinasi, agar tidak ada celah untuk COVID-19 bermutasi lebih jauh.

Pihak pemerintah Indonesia pun sampai saat ini terus mengawasi masuknya berbagai varian Corona, termasuk varian Mu. Salah satunya menjaga pintu-pintu masuk dan menyusun berbagai kebijakan untuk mencegah varian itu masuk.

“Kami juga melakukan pemantauan terhadap varian Mu yang saat ini tersebar di 46 negara dan kami terus melakukan koordinasi dengan petugas di pintu-pintu masuk dan menyusun berbagai kebijakan untuk mengantisipasi masuknya varian yang dikatakan memiliki kebal terhadap vaksin,” ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Jumat (10/9/2021).

editor : willl
sumber : detik