Menua bukan sesuatu yang bisa dihindari, tapi Anda punya pilihan untuk menua dengan sehat. Salah satu caranya tentu dengan menjaga diet atau asupan makan, ada makanan yang harus dibatasi saat umur 40 tahun.

Selain menjaga diet dengan nutrisi seimbang, ada beberapa jenis nutrisi atau elemen pangan yang sebaiknya mulai ‘direm’. Konsumsi berlebihan bakal memupuk masalah kesehatan dan bisa bermanifestasi pada sejumlah penyakit kronis yang membahayakan kesehatan.

Berikut makanan yang harus dibatasi saat umur 40 tahun:

1. Asam folat
Asam folat merupakan jenis vitamin B yang banyak ditemukan pada kacang-kacangan, sayuran hijau dan sereal fortifikasi. Phyllis Famularo, ahli diet dengan spesialis gerontologi (ilmu yang mempelajari tentang penuaan), menjelaskan asam folat membantu tubuh memproduksi sel baru dan buat ibu hamil berguna untuk mencegah kecacatan pada janin.

“[Tapi] beberapa penelitian menunjukkan terlalu banyak asam folat pada orang dewasa tua dapat mengakibatkan neuropati perifer (sejenis kerusakan saraf),” jelas Famularo mengutip dari Livestrong.

Penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi (iron) demi mencegah anemia, kemudian memastikan pasokan oksigen ke seluruh sel tubuh. Namun seiring pertambahan usia, kebutuhan zat besi tidak sebanyak saat masih muda bahkan kadang tak pasti jumlahnya. Makanan yang harus dibatasi saat umur 40 tahun dalah makanan yang terlalu banyak mengandung zat besi.

Saat tubuh memperoleh zat besi melebihi kebutuhan, malah memicu masalah kesehatan. Kelebihan zat besi akan menumpuk di jaringan terutama hati, pankreas, jantung, persendian dan otak. Ini akan berkontribusi pada kanker tertentu dan diabetes.

Dilansir dari Mayo Clinic, zat besi banyak ditemukan pada daging merah, boga bahari, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah kering, dan makanan olahan fortifikasi. Sebaiknya kontrol konsumsi jenis pangan ini agar asupan zat besi terkendali.

3. Lemak jenuh
Seiring bertambah usia, perlu makin cermat dalam mengonsumsi lemak. Mulai ‘rem’ konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh karena ini akan berkontribusi pada sejumlah penyakit kronis termasuk diabetes, obesitas juga penyakit kardiovaskular.

Famularo merekomendasikan konsumsi lemak jenuh paling banyak 10 persen dari kalori harian. Caranya dengan membatasi konsumsi pangan hewani.

“Mendorong implementasi diet berbasis tumbuhan adalah cara terbaik untuk mengurangi lemak jenuh yang umumnya ditemukan pada produk hewani,” ujarnya.

Mulai perbanyak asupan lemak sehat. Dilansir dari Taste of Home, pilih saja sumber-sumber lemak sehat antara lain, minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak, kacang-kacangan dan flaxseed.

4. Lemak trans
Lemak satu ini merupakan lemak buatan guna meningkatkan rasa, tekstur dan masa simpan makanan. Konsumsi minyak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2 meningkat.

Mungkin Anda menemukan jumlah lemak trans pada makanan kemasan terbilang sangat kecil. Namun cek lagi pangan olahan yang Anda konsumsi sehari-hari. Sebaiknya batasi konsumsi makanan yang digoreng, makanan cepat saji, pangan hewani, margarin, kerupuk, kue kering, dan makanan beku.

Di samping lemak, perhatikan konsumsi garam. Garam terbilang penting sebab memberikan citarasa sehingga makanan jadi lebih nikmat. Namun kenikmatan ini bisa berakhir jadi bencana saat konsumsinya berlebihan. Garam juga termasuk makanan yang harus dibatasi saat umur 40 tahun ke atas.

Konsumsi garam berlebihan akan memicu penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) yang kemudian memicu masalah kardiovaskular lain termasuk penyakit jantung. Cek label makanan sebelum membeli. Jika kandungan garam 20 persen dari kebutuhan harian (daily value), ini berarti kandungan garamnya terlalu tinggi.

6. Gula
Gula tak selalu memberikan akhir yang ‘manis’. Diet tinggi gula akan memicu berbagai masalah mulai dari diabetes, menaikkan kadar trigliserida hingga memicu penyakit jantung.

Coba kurangi konsumsi gula dengan mempertahankan rasa alami bahan pangan semisal buah-buahan juga sayuran. Ganti minuman berpemanis dengan teh herbal, infused water (air dengan potongan buah atau sayur) atau air kelapa.

7. Nitrat
Daging olahan biasanya memiliki kandungan nitrat. Ham, bacon, sosis menggunakan nitrat untuk mengawetkan dan memperbaiki penampilan makanan.

Konsumsi secara terbatas masih terbilang aman. Namun jika berlebihan, hati-hati dengan penyakit jantung, penyempitan dan pengerasan arteri. Angel Planells, ahli diet dengan spesialisasi penuaan, menuturkan beberapa riset menemukan nitrat berkaitan dengan berbagai jenis kanker. Makanan yang mengandung nitrat menjadi makanan yang harus dibatasi saat umur 40 tahun ke atas agat hidup sehat.

 

editor : willl
sumber : cnn