Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memasukkan varian baru virus corona yang disebut Mu sebagai “varian menarik” atau “variant of interest”. Ia diduga bisa menghindari antibodi baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi.

Indonesia pun terus berjaga-jaga agar tak kecolongan lagi. Apalagi ternyata per Senin (13/9) varian Mu yang pertama muncul di Kolombia, Amerika Selatan, sudah sampai Malaysia.

“Yang jelas semua negara berhati-hati. Akhir-akhir ini kita sudah melihat lonjakan kasus di berbagai negara walaupun tidak semua,” kata vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).

“Varian Mu contohnya, yang awalnya ditemukan di Amerika Selatan kemarin dilaporkan sudah ada di Malaysia. Artinya sudah sampai Asia Tenggara,” imbuhnya.

Artinya, seperti arahan Presiden Jokowi setiap pintu masuk luar negeri harus lebih ketat, baik dari laut maupun udara. Selain itu whole genome sequencing atau deteksi varian baru harus ditingkatkan.
“Kita mesti lakukan pengetatan agar tidak kecolongan lagi,” jelas Dirga.

Menurut WHO, bukti awal menunjukkan sebagian kecil corona varian Mu mampu menghindari antibodi yang terbentuk dari vaksin. Namun, karena data yang didapat dari studi laboratorium masih minim, peneliti belum bisa memastikan apakah virus benar-benar akan menjadi ancaman ketika menyebar antarmanusia.

“Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan bagaimana perilaku varian Mu pada manusia dan penelitian ini sedang berlangsung. Kabar baiknya, vaksin yang digunakan saat ini mampu melindungi orang terhadap infeksi simtomatik dan gejala parah dari semua varian virus,” kata peneliti sebagaimana dikutip Science Alert.

editor : will
sumber : kumparan