Di tengah segarnya permintaan ekspor produk UMKM, ada kendala kontainer yang langka. Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
“Sekarang ini terjadi krisis kontainer. Belum pernah separah ini,” ujar Dahlan, dikutip dari Disway, Senin (30/8)
Dampaknya, kata dia, bukan hanya oleh UMKM, tapi juga dirasakan oleh para pengusaha besar. Akibatnya ekspor terancam melambat karena tak adanya fasilitas untuk distribusi barang.
“Ekspor mereka terancam setengah mati. Sewa kontainer meroket. Belum pernah kenaikannya setinggi sekarang ini. Bukan puluhan persen. Ini ratusan persen. Bahkan ribuan,” tuturnya.
Dia mengungkapkan kini sewa kontainer 40 feet kini naik menjadi USD 16.000. Padahal di 2020 sewa kontainer masih USD 2.500. Selain kontainer, kesediaan kapal untuk ekspor impor juga sulit.
“Bukan saja sangat mahal. Juga langka. Sulit mendapat kontainer. Bahkan sulit mendapat kapal,” kata dia.
Dia kemudian mencari ketersediaan kontainer melalui portalnya. Namun belum ada hasil. Menurutnya saat ini usaha kontainer yang diketahuinya memang banyak yang sudah gulung tikar.
“Saya pernah punya teman yang memiliki kontainer. Besar sekali. Yang terbesar di Indonesia. Ia meninggal dunia bulan lalu. Tidak punya anak kandung. Ia punya anak angkat-perempuan. Saya pun menghubungi suami Si Anak Angkat. Pabrik kontainer beliau sudah tutup. Sudah lama sekali,” ceritanya.

Bukan Hanya Kontainer, Jasa Kapal Juga Alami Krisis

Dahlan semula mengaku tak percaya dengan adanya krisis kontainer, sampai akhirnya dia banyak dihubungi oleh pengusaha ekspor yang terdampak. Selain kontainer, angkut kapal juga mengalami krisis.
Akhirnya dia menghubungi salah satu pengusaha pelayaran, yakni bos PT Pelayaran Meratus. Menurutnya di semester I 2021 ini jumlah cargo memang melonjak.
“Krisis ini kelihatannya akan panjang. Mengatasi kekurangan kapal tidak bisa dalam hitungan bulan. Terlalu banyak kapal yang dijadikan besi tua selama 2 tahun terakhir,” tuturnya.
Editor : ARON
Sumber : kumparan