Presiden Jokowi pagi ini menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR/DPR pagi ini. Dalam pidatonya, Jokowi banyak menyinggung soal pandemi corona.
Jokowi mengibaratkan krisis atau pandemi corona seperti api.
“Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato di Gedung DPR, Senayan, Senin (16/8).
Jokowi mengibaratkan, api memang berbahaya tapi bisa memberikan banyak pelajaran bagi manusia. Termasuk, pandemi corona yang telah melanda Indonesia sejak 2020 lalu.
“Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” kata dia.
Jokowi juga menyebut Pandemi seperti kawah Candradimuka. Pandemi memang memberikan beban berat kepad seluruh rakyat Indonesia. Namun, ujian tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri.
“Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah,” kata Jokowi.
“Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan kepada kita, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan kepada kita,” tutup dia.
Editor : Aron
Sumber : kumparan