Sebanyak 304 orang dilaporkan tewas akibat gempa berkekuatan 7,2 magnitudo yang melanda Haiti pada Sabtu (14/8) pagi waktu setempat. Data kematian ini disampaikan Badan Perlindungan Sipil Haiti dalam laporan terbarunya.

“Kami telah mencatat 160 kematian di Selatan, 42 di Nippes, 100 di Grand’Anse dan dua di Barat Laut,” kata Kepala Badan Perlindungan Sipil Haiti, Jerry Chandler, merinci jumlah korban tewas menurut departemen pada konferensi pers dikutip dari AFP, Minggu (15/8).

Data awal beberapa jam setelah gempa, ada 29 kematian kemudian melonjak menjadi 227. Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah karena proses evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan dan yang hilang masih terus berlangsung.

 

Ratusan warga dilaporkan mengalami luka. Sementara banyak bangunan yang runtuh. Pusat gempa berada sekitar 100 mil (160 kilometer) di sebelah barat pusat ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Tak lama setelah gempa, Survei Geologi AS (USGS) mengeluarkan peringatan tsunami dan mengatakan gelombang hingga tiga meter (hampir 10 kaki) mungkin terjadi di sepanjang garis pantai Haiti, tetapi peringatan tersebut akhirnya dicabut.

Haiti pernah diguncang gempa cukup dahsyat pada Januari 2010 silam. Saat itu kekuatan gempa hampir sama dengan gempa Sabtu pagi, sebesar 7 magnitudo.
Haiti Berduka, Korban Tewas Gempa 7,2 M Kian Bertambah Jadi 304 Jiwa (2)

Saat itu, gempa mengubah kota menjadi padang reruntuhan berdebu, menewaskan lebih dari 200.000 jiwa dan melukai sekitar 300.000 orang. Lebih dari satu setengah juta orang Haiti menjadi tunawisma.

Gempa menghancurkan ratusan ribu rumah, serta gedung administrasi dan sekolah, hingga 60 persen sistem perawatan kesehatan Haiti.
Pembangunan kembali rumah sakit utama negara Karibia itu masih belum selesai, dan organisasi nonpemerintah telah berjuang untuk menutupi banyak kekurangan di Haiti.

Editor : Will
Sumber : Kumparan