Sebuah video viral di sejumlah media sosial, seorang pria mengamuk dan mengancam pedagang bubur ayam di sekitar Museum Lampung, Kamis (12/8).

Diketahui pria tersebut seorang aparatur sipil negara (ASN). Dari keterangan warga sekitar, pria ini marah-marah karena penjual bubur lama melayani pesanannya.

Royan, salah satu saksi mata mengatakan, pria tersebut mengenakan pakaian seragam batik warna merah, dengan PIN Korpri di dada kiri.

“Awalnya dia memesan bubur ayam, karena pelayanannya lama, dia langsung marah dan menggebrak meja. Sangking kerasnya, sampai kuah bubur saya tumpah karena gebrakannya,” ungkap Royan.

Setelah itu, lanjutnya, pria itu langsung berdiri dari duduknya dan marah-marah kepada pedagang. Ia pun mengajak berkelahi kepada tukang buburnya. Selanjutnya pria itu memegang batu dan mengancam akan melempar batu tersebut ke pedagang.

“Saya sempat tidak terima, langsung saya katakan kepada dia bahwa seharusnya sebagai ASN dan aparatur negara, memberikan contoh yang baik harus banyak sabar, jangan kasar terhadap rakyat kecil, tapi dia malah tambah marah dan tidak terima,” kata Royan.

Selain itu, pedagang bubur yang juga korban, Heri mengatakan bahwa pria tersebut mencaci maki dengan kata-kata kasar dan mengancam untuk membubarkan dagangannya.

“Dia ngomong kasar, ngetok-ngetok kaca bubur juga, ngancem mau bubarin lapak bubur ini,” kata Heri.

Sementara itu, atas kejadian ini Royan melaporkan oknum tersebut ke SPKT Polresta Bandar Lampung. Saat dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Resky Maulana Zulkarnain, ia mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.

“Tentunya akan kami tindak lanjuti berdasarkan laporan korban yang saat ini masih proses di SPKT,” kata Resky.

Sementara itu Arfan, ASN yang berada di video tersebut mengklaim dirinya tidak bertindak seperti pernyataan pihak lain atas insiden bubur Ayam, Kamis (12/8) pagi.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan spontan karena bubur yang ia pesan tak kunjung datang. Pasalnya, pengunjung yang baru datang malah mendapatkan pelayanan terlebih dahulu.

“Mungkin kejadian itu penjual bubur itu lupa kalau saya sudah pesan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Saat itu pun, Arfan mengatakan dirinya juga hendak pergi ke dokter. Ia mengatakan membelinya bubur memang anjuran dokter karena pekan depan akan melakukan operasi.

“Saya kan buru-buru mau ke dokter dan mampirlah saya kesana, saya perhatiin beberapa menit nggak dateng (bubur ayam). Tapi ada baru dateng dilayani saya pikir di saya tapi ternyata ke orang yang baru dateng. Yang kedua dateng kirain untuk saya ternyata engga juga,” jelasnya.

Tindakan spontan dirinya yang menepuk meja hingga mengeluarkan bunyi ‘brak’. Sambil menegur penjual bubur ayam.

“Kan saya lagi buru-buru sambil menepuk meja dan bilang jangan gitu (harusnya dirinya diberikan pelayanan bubur ayam terlebih dahulu),” katanya.

Saat kejadian tersebut pun penjual bubur tidak berkomentar apapun. Namun, dari pengakuannya seorang yang merekamnya malah menegurnya.

“Saya pergi justru dia (Royan) ini ngikutin saya. Malah dia ini bilang sini-sini kamu, kamu ga boleh kayak gitu,” terangnya.

“Saya bilang emang kapasitas kamu apa. Malah dia bilang saya ini pembela rakyat kecil. Dimulai dari itu timbullah perdebatan antara saya dan dia,” lanjut Arfan.

Perdebatan itu pun terjadi, lanjutnya, kemudian melepaskan buka baju. Sebab, baju yang dikenakan merupakan baju PNS.

“Sampai saya mau parkir di videoin saya. Yang kemudian video itu viral,” lanjutnya.

Mengenai batu yang dilemparkan, ia membantah akan melemparkan batu. Sebab, ia mengatakan hanya bergaya (action) saja.

Editor : Will
Sumber : Kumparan