Departemen Pertahanan AS alias Pentagon sempat ditutup total usai insiden seorang polisi tewas, yang diduga ditikam, di terminal transit massal gedung itu, Selasa (3/8).

Puluhan polisi berkumpul di luar Rumah Sakit Universitas George Washington, tempat lokasi terakhir petugas tersebut.

“Pentagon saat ini ditutup karena insiden di Pusat Transit Pentagon. Kami meminta masyarakat untuk menghindari daerah itu,” kicau Pentagon lewat akun Twitter-nya, setelah insiden yang terjadi sekitar pukul 10:37 waktu setempat.

Layanan darurat Arlington County mengatakan mereka menemui “banyak” orang yang membutuhkan perawatan di tempat kejadian, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

Karyawan Pentagon di Arlington, di pinggiran kota Washington, pun diperintahkan untuk berlindung di tempat selama lebih dari satu jam setelah tembakan meletus di stasiun bus dan kereta bawah tanah hanya beberapa meter dari pintu masuk.

90 menit pascainsiden, para pejabat mengatakan lokasi tersebut aman meski menolak untuk menjelaskan apa yang terjadi.

“Insiden sudah berakhir, tempat kejadian aman, dan yang terpenting tidak ada ancaman berkelanjutan bagi komunitas kami,” kata Woodrow Kusse, Kepala Badan Perlindungan Pasukan Pentagon, dikutip dari AFP.

Ia mengatakan ada “beberapa korban luka”. Namun, ia tidak memberikan rincian atau mengkonfirmasi laporan bahwa aparat polisi tersebut ditikam dan meninggal karena luka-lukanya, dan bahwa penyerang ditembak mati.

“Perwira yang gugur ini meninggal dalam menjalankan tugas, membantu melindungi puluhan ribu orang yang bekerja dan mengunjungi Pentagon setiap hari,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan.

“Dia dan rekan-rekannya adalah anggota keluarga Pentagon, dan kami semua dikenal sebagai profesional, terampil, dan berani,” lanjut dia.

Austin mengatakan penyelidikan atas insiden itu harus “berjalan tanpa hambatan dan tanpa spekulasi.”

Layanan kereta bawah tanah untuk sementara dihentikan dan bus yang menuju stasiun dialihkan ke perhentian lain.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Austin sedang berada di luar gedung pada saat itu, dalam pertemuan dengan Presiden Joe Biden.

Editor: Nul

Sumber: cnnindonesia