Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, tubuh memerlukan asupan vitamin. Salah satunya adalah vitamin K.

Vitamin punya peran penting untuk keseluruhan kerja organ tubuh. Vitamin membantu organ tubuh dan segala proses di dalamnya berjalan optimal.

Ada banyak vitamin yang tersedia. Masing-masing vitamin memberikan fungsinya yang saling berbeda satu sama lain.

Vitamin K sendiri berperan penting dalam koagulasi, atau yang lebih dikenal sebagai pembekuan darah. Koagulasi merupakan proses yang membantu mencegah pendarahan berlebihan, baik di dalam maupun di luar tubuh.

Apa Itu Vitamin K?

Vitamin K sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini berperan dalam pembekuan darah, metabolisme tulang, dan mengatur kadar kalsium dalam darah.

Mengutip Medical News Today, tubuh membutuhkan vitamin K untuk memproduksi protrombin, protein yang berperan penting dalam pembekuan darah dan metabolisme tulang.

Namun, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin K tambahan tanpa resep dokter.

Ada dua jenis utama vitamin K. Vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin K2 (menaquinone). Keduanya memiliki fungsi yang sama.

Apa Fungsi Vitamin K di dalam Tubuh?

 

Smiling woman holds vitamin up to mouthIlustrasi. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah di dalam tubuh. (istockphoto/Courtney Hale)

 

 

Phylloquinone (K1) ditemukan pada tanaman, khususnya sayuran berwarna hijau seperti bayam. Sementara menaquinone (K2) secara alami diproduksi di dalam tubuh.

Saat phylloquinone dikonsumsi, bakteri di usus besar akan mengubahnya menjadi bentuk penyimpanannya, yakni menaquinone. Menaquinone diserap di usus kecil dan disimpan di jaringan lemak dan hati.

Tanpa vitamin K, tubuh tidak dapat memproduksi protrombin. Nama terakhir merupakan faktor pembekuan yang diperlukan untuk pembekuan darah dan metabolisme tulang.

Apa Saja Manfaat Vitamin K?

ilustrasi patah tulangIlustrasi. Para ilmuwan percaya bahwa salah satu manfaat vitamin K adalah menjaga tulang tetap sehat. (iStockphoto/TommL)

Vitamin K memiliki beragam manfaat untuk tubuh. Berikut di antaranya, menyitat Medical News Today.

1. Kesehatan tulang

Peneliti menemukan adanya hubungan antara rendahnya asupan vitamin K dengan kasus osteoporosis.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin K mendukung pemeliharaan tulang yang kuat, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengurangi risiko patah tulang.

Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

2. Meningkatkan fungsi kognitif

Meningkatnya kadar vitamin K dalam darah memicu peningkatan fungsi memori pada orang lanjut usia (lansia).

Tak heran jika beberapa orang percaya bahwa meningkatnya fungsi kognitif menjadi salah satu manfaat vitamin K.

Dalam sebuah penelitian, individu sehat usia lebih dari 70 tahun dengan kadar vitamin K1 dalam darah yang tinggi ditemukan memiliki kinerja memori terbaik.

3. Kesehatan jantung

Vitamin K dapat membantu menjaga tekanan darah dan mencegah terjadinya mineralisasi. Nama terakhir merupakan kondisi saat mineral menumpuk di pembuluh darah. Kondisi ini bisa membuat jantung memompa darah dengan bebas ke seluruh tubuh.

Mineralisasi juga terjadi seiring bertambahnya usia, dan menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung di usia lanjut.

Ilustrasi. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. (Istockphoto)

Berapa Dosis Harian Vitamin K?

Para ahli kesehatan telah menyepakati jumlah masing-masing vitamin yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.

National Health Service (NHS) mencatat, setiap harinya orang dewasa membutuhkan sekitar 1 mcg vitamin K per 1 kg berat badan.

Sebagai contoh, orang dengan berat badan 50 kg akan membutuhkan 50 mcg vitamin K per hari. Sementara orang dengan berat badan 70 kg akan membutuhkan 70 mcg vitamin K per hari.

 

Anda bisa mendapatkan vitamin K dari makanan yang dikonsumsi sehari. Pastikan Anda menjalankan pola makan yang bervariasi dan bergizi seimbang.

Apa Saja Makanan yang Mengandung Vitamin K?

Ilustrasi SayuranBayam merupakan salah satu makanan yang mengandung vitamin K. (kkolosov/Pixabay)

Vitamin K1 atau phylloquinone ditemukan pada tanaman, khususnya sayuran berdaun hijau. Sementara vitamin K2 atau manequinone hanya bisa diproduksi di dalam tubuh.

Berikut beberapa makanan yang mengandung vitamin K, menukil Healthline.

1. Kale

Kale merupakan ‘raja’ dari sumber vitamin K. Ada sekitar 565 mcg per 75 gram kale yang telah dimasak.

Selain vitamin K, kale juga kaya akan kalsium, potasium, dan folat.

2. Bayam

Ada sekitar 444 mcg per 75 gram bayam yang dimasak. Bayam yang dimasak setengah matang akan mengandung vitamin K yang lebih besar sampai tiga kali lipat.

Selain vitamin K, bayam juga mengandung vitamin A, B, dan E, serta magnesium, folat, dan zat besi.

3. Brokoli

Healthy stir fried vegetables with chicken on pan close upSelain bayam, brokoli juga menjadi salah satu makanan yang mengandung vitamin K. (iStockphoto/Mizina)

Ada sekitar 85 mcg per 75 gram brokoli yang dimasak.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda disarankan mengolah brokoli dengan minyak kanola atau minyak zaitun. Tak hanya menambahkan rasa, kehadiran minyak kanola dan zaitun bisa membantu meningkatkan kadar vitamin K.

4. Selada

Ada sekitar 60 mcg per setengah selada yang dimasak.

5. Kedelai

Ada sekitar 43 mcg per 90 gram kedelai yang telah disangrai.

6. Kacang edamame

Ada sekitar 25 mcg per 75 gram kacang edamame yang telah direbus.

Ilustrasi. Memar bisa menjadi salah satu tanda kekurangan vitamin K. (Istockphoto/CarrieChaptured)

Apa Bahaya Kekurangan Vitamin K?

Kasus kekurangan vitamin K jarang terjadi pada orang dewasa. Selain karena banyak makanan harian yang mengandung vitamin K, tubuh juga pandai mendaur ulang pasokan vitamin K yang ada.

Hanya saja, kondisi tertentu dan penggunaan beberapa obat dapat mengganggu penyerapan dan pembentukan vitamin K, sehingga memungkinkan terjadinya defisiensi vitamin K.

Alih-alih pada orang dewasa, defisiensi vitamin K justru lebih sering terjadi pada bayi. Pada bayi, kondisi ini disebut VKDB, atau pendarahan yang terjadi akibat defisiensi vitamin K.

Meningkatnya risiko defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir terjadi karena berbagai alasan, seperti berikut:

– vitamin K yang rendah pada ASI
– vitamin K tidak berpindah dengan baik dari plasenta ibu ke bayi
– bayi tidak memproduksi vitamin K2 sendiri dalam beberapa hari pertama kehidupan

Mengutip Healthline, gejala utama defisiensi vitamin K adalah pendarahan berlebih. Selain pendarahan berlebih, seseorang juga bisa mengalami:

– mudah memar
– memiliki gumpalan darah kecil di balik kuku
– feses berwarna hitam pekat dan mengandung sedikit darah

Sementara pada bayi, gejalanya akan sedikit berbeda, seperti berikut:

– pendarahan dari area di mana tali pusar dilepas
– pendarahan di kulit, hidung, saluran pencernaan, atau area lain
– penis berdarah saat disunat
– pendarahan tiba-tiba di otak yang bisa mengancam jiwa

Apa Bahaya Kelebihan Vitamin K?

vitamin KIlustrasi. Kasus kelebihan vitamin K umumnya ditemukan pada orang yang terbiasa mengonsumsi obat pengencer darah. (iStockphoto)

Beberapa vitamin bisa jadi berbahaya jika dikonsumsi berlebih. Namun, hal itu tampaknya tak berlaku bagi vitamin K.

Mengutip Live Strong, satu-satunya kelompok yang berisiko mengalami kelebihan vitamin K adalah mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah.

Obat pengencer darah membantu mencegah pembekuan darah. Karena vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah, maka ia akan bekerja melawan obat pengencer darah yang dikonsumsi.

Menjaga keseimbangan antara keduanya–vitamin K dan obat pengencer darah–sangat penting. Orang yang menjalani terapi dengan obat pengencer darah disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin K tambahan tanpa resep dokter.

Editor: Nul

Sumber: cnnindonesia