Target Kota Batam yang diberikan Pemerintah Pusat untuk pelaksanaan antigen massal dalam sehari sebanyak 3.307 orang.

Hal ini untuk mewujudkan Test, Tracing, dan Treatment secara massal sesuai dengan instruksi Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yusfa Hendri, membantah Pemko Batam tidak bisa melakukan tes antigen sebanyak 3.307 dalam sehari.

Pasalnya tes antigen dilakukan bukan hanya saat antigen massal yang dilakukan oleh pihak Puskesmas saja.

“Jumlah testing yang kita lakukan sehari itu mencapai 3 ribuan. Jadi bukan hanya antigen massal saja, tapi digabungkan dengan faskes, RS dan tes yang melakukan perjalanan,” ujar Yusfa, Sabtu (31/7/2021).

Diakuinya pihak Kecamatan dan Kelurahan testing pada tracing. Misalnya ada 1 kasus inilah yang di testing.

“Ada berapa orang yang terkena, itulah kita testing,” katanya.

Lantas berdasarkan data hingga Kamis (29/7/2021) jumlah orang yang sudah di tes antigen massal sebanyak 1336. Jumlah yang negatif sebanyak 1249 orang dan yang positif 86 orang.

“Orang yang hasilnya reaktif atau positif dalam antigen dibawa ke Puskesmas. Puskesmas yang melihat bergejala atau tidak,” kata Yusfa.

Apabila bergejala ringan saja akan diisolasi dirumah. Setelah 5 hari isolasi, mereka akan di tes antigen ulang. Selama isolasi dirumah juga akan dipantau oleh Puskesmas.

“Yang isoman pertimbangannya puskesmas. Cukup dirumah saja atau mesti di rujuk ke Asrama Haji. Kalau ada kamar terpisah dirumahnya.  Ada kamar mandi itu bisa dilakukan isoman. Kalau rumah tak memungkinkan barulah ke Asrama Haji,” tegas Yusfa.

Editor: WIL