Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus corona (Covid-19) varian Delta bakal mendominasi di seluruh dunia dalam beberapa bulan ke depan.

“Diperkirakan varian itu (Delta) akan menyebar luas di dunia daripada varian lainnya dan akan mendominasi dalam beberapa bulan mendatang,” demikian isi pernyataan WHO, seperti dilansir AFP, Kamis (22/7).

Varian Delta yang pertama kali dideteksi di India kini tercatat terdeteksi di 125 negara di dunia. Menurut WHO, lebih dari 3/4 spesimen positif Covid-19 di sejumlah negara besar dunia tercatat adalah kasus varian Delta.

Ada sejumlah varian mutasi virus corona selain Delta yang juga patut diwaspadai. Yakni varian Alpha yang dideteksi di Inggris dan menyebar di 180 negara.

Kemudian ada juga varian Beta yang terdeteksi di Afrika Selatan dan dilaporkan ditemukan di 130 negara. Selain itu ada juga varian Gamma yang terdeteksi di Brasil dan menyebar ke 78 negara.

Menurut urutan jenis virus SARS-CoV-2 (Covid-19) yang didata oleh kelompok terpadu riset sains dunia, GISAID, hingga 20 Jul, prevalensi varian Delta melebihi 75 persen di beberapa negara. Antara lain di Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Botswana, China, Denmark, India, Indonesia, Inggris, Israel, Portugal, Rusia dan Singapura.

“Dari bukti-bukti yang dikumpulkan terlihat varian Delta lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian lain. Namun, bentuk lonjakan penularan sampai saat ini masih belum terungkap,” lanjur pernyataan WHO.

WHO mencatat ada 3.4 juta kasus baru Covid-19 di seluruh dunia hingga 18 Juli lalu. Menurut mereka ada empat penyebab peningkatan kasus infeksi itu, yakni varian yang lebih cepat menular, pelonggaran protokol kesehatan, peningkatan kegiatan berkumpul oleh masyarakat dan jumlah penduduk dunia yang belum divaksin masih cukup banyak.

“Pada tahap ini, bisa diperkirakan secara kumulatif jumlah kasus Covid-19 di dunia dalam tiga pekan mendatang bisa melewati angka 200 juta,” lanjut isi pernyataan itu.

Editor: Nul

Sumber: cnnindonesia