Kolesterol tinggi atau hiperlipidemia meningkatkan risiko terkena penyakit serius. Tapi apa gejala kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi terjadi ketika kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat. Kadar lemak jahat atau LDL yang tinggi akan membuat lemak menumpuk di pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah di arteri.

Jika dibiarkan, kolesterol tinggi bisa berakibat pada penyakit kronik, seperti diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, hingga risiko stroke.

Masalah pada sistem metabolisme tubuh, seperti kolesterol tinggi. Hanya saja kolesterol tinggi sebenarnya bisa jadi tidak bergejala. Namun jika ada gejala yang timbul kemungkinan bukan semata-mata disebabkan kolesterol tinggi.

Dokter spesialis penyakit dalam Borries Foresto Buharman, menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada gejala khusus kolesterol tinggi. Dokter biasanya melakukan penegakkan diagnosis dengan tes darah.

Kolesterol tinggi bisa didiagnosis dengan cara tes darah sederhana untuk memastikan jumlah kolesterol dalam darah. Tes darah berguna untuk menilai kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

“Secara general jika terjadi peningkatan kadar lipid, gejala umum biasanya tidak ada. Tapi yang bisa kita lihat adalah gejala dari penyakit yang kemungkinan timbul dari kadar lipid yang tinggi,” kata Borries, kepada CNN TV, beberapa waktu lalu.

Beberapa gejala yang sering dikeluhkan orang dengan kolesterol tinggi seperti sakit leher bagian belakang, mudah lelah, dan sakit di bagian dada. Namun sebenarnya gejala-gejala ini adalah tanda dari penyakit serius lain yang dimungkinkan terjadi karena meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.

Borries mengatakan keluhan nyeri dada, nyeri tengkuk, atau mudah lelah lebih mengarah pada gejala penyakit jantung koroner. Adapun jantung koroner bisa disebabkan oleh tingginya kolesterol dalam darah.

“Sebetulnya keluhan nyeri dada atau nyeri tengkuk, atau mudah lelah itu merupakan gejala jantung koroner, obesitas, dan penyakit darah tinggi,” ucap Borries.

Foto.Diolah dari thinkstock

Disfungsi ereksi (DE) juga disebut-sebut sebagai gejala kolesterol tinggi. Menurut dokter spesialis urologi konsultan di RSCM, Nur Rasyid, DE memang jadi tanda awal penyakit serius.

Orang dengan DE bisa jadi bermasalah secara kejiwaan, tapi juga bisa jadi ada masalah serius dalam sistem metaboliknya. DE dimungkinkan terjadi ketika pembuluh darah tidak lancar menuju penis dan membuatnya ereksi. Sementara ada banyak hal yang membuat pembuluh darah tersumbat, salah satunya adalah kolesterol tinggi.

“Beberapa masalah yang bisa jadi penyebab disfungsi ereksi di antaranya hiperkolesterol dan hipertensi, dua penyakit ini mungkin tidak disadari dan tidak menimbulkan gejala, tapi bisa berdampak pada DE karena pembuluh darah di penis paling kecil, dia yang akan lebih dulu terdampak,” jelas Rasyid saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Mengutip Very Well Health, orang dengan kolesterol tinggi biasanya punya masalah kulit seperti xanthomas.Orang dengan kolesterol tinggi biasanya punya xanthomas di persendian.

Xanthomas merupakan kondisi saat lemak keluar dari kulit, menyebabkan benjolan di area persendian seperti siku dan lutut.Xanthomas tidak terasa nyeri, namun bisa gatal dan berwarna agak kekuningan.

Jika Anda mengalami masalah-masalah di atas, ada baiknya melakukan pemeriksaan ke dokter. Gejala kolesterol tinggi mungkin tidak terlihat, namun jika dibiarkan bisa meningkatkan risiko penyakit kronik.

Editor: Nul

Sumber: cnnundonesia