Korea Selatan kembali mencatat rekor kasus harian Covid-19 dengan 1.784 infeksi corona dalam 24 jam hingga Selasa (20/7) akibat kemunculan varian Delta.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KDCA) menyatakan bahwa Korsel terus mencetak rekor kasus Covid-19 akibat varian Delta yang kini mendominasi infeksi di negara tersebut.

Berdasarkan analisis genetik dari 2.381 infeksi sepanjang pekan lalu, nyaris 40 persen di antaranya merupakan varian Delta.

KDCA menyatakan bahwa dengan data terbaru ini, Korsel secara keseluruhan sudah mencatat 1.741 kasus varian Delta. Setengah dari keseluruhan infeksi varian Delta itu terjadi hanya dalam satu pekan belakangan.

Meski kasus Covid-19 di Korsel bertambah drastis, tak ada peningkatan signifikan angka rawat inap di rumah sakit atau kematian.

Berdasarkan data hingga Selasa, tingkat kematian akibat Covid-19 di Korsel berada di angka 1,13 persen. Sementara itu, tingkat kasus Covid-19 parah mencapai 214.

Secara keseluruhan Korsel sudah melaporkan 182.265 kasus Covid-19 dengan 2.060 kematian sejak pandemi melanda tahun lalu.

Sempat menjadi episentrum penularan Covid di awal masa pandemi, Korsel dianggap berhasil menanggulangi corona dengan aturan ketat dan vaksinasi.

Hingga saat ini, 32 persen dari 52 juta populasi di Korsel sudah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Pemerintah menargetkan 70 persen populasi di negara itu sudah rampung vaksinasi pada September mendatang.

Meski demikian, kemunculan varian Delta kembali memicu lonjakan kasus Covid-19. Korsel pun menerapkan larangan pergerakan tingkat tinggi di Seoul sejak 12 Juli lalu.

Sebagaimana dilansir AFP, dengan pemberlakuan aturan tersebut, pemerintah Korsel melarang perkumpulan lebih dari dua orang mulai pukul 18.00.

Sekolah-sekolah akan ditutup, sementara kafe dan restoran akan dibatasi. Layanan makan di tempat bakal dilarang setelah pukul 22.00.

Sementara itu, tempat-tempat hiburan, seperti bar dan kelab malam, akan tutup total. Semua acara publik juga dilarang, kecuali aksi protes yang dilakukan oleh satu orang.

Editor: Nul

Sumber: cnnindonesia