Terduga teroris berinisial AS yang kabur dari Polda Bangka Belitung (Babel) diduga disembunyikan oleh dua orang anggota keluarganya dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa dua orang tersebut turut diamankan oleh kepolisian saat penangkapan AS.

“Ditangkap dua orang yang ikut menyembunyikannya. Hubungannya keluarga,” kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (6/7).

Dia menjelaskan bahwa AS ditangkap di wilayah Kampung Kace, Mendo Barat, Kabupaten Bangka pada Senin (5/7) sekitar pukul 21.30 WIB.

Operasi penangkapan itu dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dengan anggota Reserse Kriminal dan Intel Polda Babel.

Saat ini, kepolisian tengah mendalami keterlibatan keluarga AS dalam jaringan teroris. Pasalnya, AS diduga terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).

“(Keluarga) sedang didalami keterlibatannya dalam jaringan JI,” ucap dia.

AS diduga penyuplai senjata ke jaringan tersebut. Dia sebelumnya tertangkap saat mengirimkan sejumlah senjata api ke terduga teroris di wilayah DKI Jakarta.readyviewed Sehari usai penangkapan, AS melarikan diri dari ruang pemeriksaan di Polda Babel. Aksi itu dilakukan saat pemeriksaan sedang diistirahatkan sejenak pada dini hari, pukul 02.30 WIB.

Penyidik pun berencana melanjutkan pemeriksaan pada pagi hari.

Ruangan itu, dijaga oleh setidaknya empat anggota Densus 88 Antiteror Polri, Satgaswil Bangka Belitung. AS juga dalam kondisi diborgol pada bagian kaki dan tangan.

Hanya saja, sekitar pukul 03.30 WIB, salah seorang penyidik mengecek ke dalam ruangan pemeriksaan tersebut dan mendapati terduga teroris itu sudah kabur. Kedua borgol yang terpasang sudah dilepas dan tertinggal di lantai.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia