Awal Juli 2021, angka kasus positif corona di Kota Batam, Kepulauan Riau telah mencapai angka 2.009 kasus aktif

Perkembangan kasus saat ini memasuki fase paling mengkhawatirkan dengan temuan kasus perhari mencapai ratusan pasien, berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Batam pada, Kamis (1/7/2021).

Dalam data tersebut, ada penambahan kasus 200 pasien positif, dengan angka pasien sembuh 108 orang, dan enam pasien meninggal.

Selain itu, naiknya persentase pasien positif bergejala membuat risiko pasien meninggal dunia akibat virus ini juga mengalami peningkatan.

Saat ini ruang perawatan rumah sakit rujukan bisa dikatakan penuh. Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kesehatan Batam bahkan mengirimkan dua tenda darurat untuk penanganan pasien sementara di IGD.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan angka kesembuhan saat ini mencapai 83.21 persen. Meskipun penambahan pasien belum berhasil dihentikan sampai saat ini.

Pihaknya mengaku masih mencari penyebab pasti massifnya penyebaran saat ini, sebab untuk penegakkan disiplin serta imbauan kepada masyarakat, dan upaya lainnya sudah dilakukan.

Menurutnya, vaksinasi diharapkan sebagai salah satu cara agar bisa mengendalikan virus ke depan.

Capaian vaksinasi yang sudah berada di atas 50 persen ini diharapkan bisa benar-benar mampu membentuk herd immunity masyarakat ke depannya.

“Kalau mau segera normal kondisi, ya harus dukung program vaksinasi ini. Karena semua kita saat ini juga tidak mau berlarut-larut dan berlama-lama menghadapi kondisi pandemi,” ujarnya, Jumat (2/7/2021).

Untuk mengembalikan kondisi yang masih pandemi dibutukan koordinasi pemerintah serta partisipasi untuk menyukseskan penanganan COVID-19.

Ia mengatakan jumlah pasien terus meningkat, dengan prinsip kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama.

Pemerintah Daerah saat ini telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang masih terus terjadi sampai saat ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan antisipasi lonjakan pasien di rumah sakit rujukan, Pemko Batam sudah menyiagakan penggunaan Asrama Haji, Bapelkes, serta RSKI untuk perawatan pasien bergejala.

Sementara untuk yang tidak bergejala akan digeser ke rusun.

“Maksudnya yang bergejala ringan di Asrama Haji, namun kalau kondisinya memburuk langsung dibawa ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan. Misalnya pasien membutuhkan ventilator, dan perawatan lainnya,” paparnya.

Sejauh ini, hal yang bisa dilakukan adalah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi.

Target 20 persen bulan ini harus tercapai, dan diharapkan bisa melebihi. Setiap hari vaksinasi masih terus digelar, guna mencapai target.

Editor : WIL