Milisi pro-Iran di Suriah membalas serangan udara Amerika Serikat dengan menembakkan sejumlah roket ke arah pangkalan militer koalisi pimpinan Negeri Paman Sam pada Senin (28/6).

“Sekitar pukul 19:44 waktu setempat, pasukan AS di Suriah diserang dengan sejumlah roket. Tak ada yang terluka atau rusak,” kata Marotto melalui Twitter.

Dalam kicauan selanjutnya, Marotto juga melaporkan bahwa pasukan AS menyerang balik dengan melepaskan tembakan artileri ke arah roket datang.

Kelompok pemantau The Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa milisi pro-Iran menembakkan roket ke pangkalan militer AS di Al-Omar.

Berdasarkan pantauan mereka, pasukan koalisi AS menembakkan artileri berat ke kota yang dikuasai oleh milisi itu, Al-Mayadeen.

Saling serang ini terjadi berselang beberapa jam setelah pasukan AS melancarkan serangan udara untuk menggempur milisi pro-Iran di kawasan perbatasan Irak dan Suriah pada Minggu (27/6) atas perintah langsung dari Presiden Joe Biden.

“Atas perintah Presiden Biden, militer AS melancarkan serangan udara ke fasilitas yang digunakan kelompok milisi yang didukung Iran di perbatasan Irak-Suriah,” ujar Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, seperti dikutip AFP.

Militer AS menyatakan bahwa mereka menggencarkan gempuran dari udara ini untuk membalas serangan drone milisi ke personel mereka di Irak.

Melalui sebuah pernyataan, militer AS mengklaim bahwa mereka menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan operasional di dua lokasi di Suriah dan satu titik di Irak.

Menurut militer AS, fasilitas-fasilitas yang menjadi target serangan merupakan milik sejumlah milisi pro-Iran, termasuk Kataib Hizbullah dan Kataib Sayyid al-Shuhada.

“Seperti yang terlihat dari serangan malam ini, Presiden Biden menegaskan bahwa ia akan bertindak untuk melindungi personel AS,” demikian pernyataan militer AS yang dikutip Reuters.

Ini merupakan serangan kedua AS ke kawasan Timur Tengah di bawah perintah sang presiden. Biden pertama kali memerintahkan serangan udara ke milisi yang didukung Iran di Suriah pada Februari lalu, sekitar sebulan setelah ia dilantik menjadi presiden.

Saat itu, militer juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas serangan roket yang menghantam pangkalan militer AS di Irak beberapa pekan sebelumnya.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia