China menegaskan kembali bahwa masa depan Taiwan ada pada penyatuan kembali dengan Tiongkok. Militer China menganggap Taiwan tidak dapat bergantung pada Amerika Serikat.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang meminta Taiwan sadar bahwa masa depan mereka terletak pada reunifikasi nasional.

“Kemerdekaan Taiwan berarti perang,” kata Ren, Kamis (24/6) seperti dikutip dari Reuters.

“Amerika Serikat harus sepenuhnya memahami bahwa perkembangan dan pertumbuhan China tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apa pun,” kata Ren.

Ren memastikan setiap upaya untuk mengandalkan Amerika Serikat untuk mencapai kemerdekaan akan berakhir dengan kegagalan.

Ren Guoqiang mengingatkan kembali serbuan 28 jet tempur mereka ke wilayah Taiwan pada pekan lalu.

Dia mengatakan itu adalah tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan di Selat Taiwan dan menjaga kedaulatan nasional.

Puluhan pesawat militer China termasuk jet tempur, bomber, dan pesawat anti-kapal selam di mana beberapa di antaranya dapat mengangkut senjata nuklir menerobos masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, Selasa (15/6).

Kemhan Taiwan menyebut serbuan 28 jet tempur hari ini merupakan yang terbesar sejauh ini.

Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat dan enam negara G7 lainnya mendesak China untuk menghormati hak asasi manusia di Xinjiang, otonomi Hong Kong, hingga ketegangan di Selat Taiwan.

Hubungan China dan Taiwan terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen.

Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi. Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk dengan mendekatkan diri ke Amerika Serikat.

Namun, Presiden China Xi Jinping, berkeras tidak akan membiarkan Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer, demi mempertahankan Taiwan.

Amerika Serikat adalah pendukung terkuat Taiwan di panggung internasional dan pemasok utama senjata mereka.

Meski tidak memiliki relasi diplomatik dengan Taiwan karena kebijakan Satu China, Washington dan Taipei memiliki perjanjian kerja sama. Pakta kerja sama itu meliputi bidang ekonomi hingga pertahanan.

Dalam perjanjian itu, AS memiliki tanggung jawab membantu Taiwan melindungi diri dari ancaman agresi China.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia