Lonjakan pandemi COVID-19 mendorong pemerintah memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro). Pengetatan itu membatasi aktivitas masyarakat sekaligus bisnis besar hingga kecil.

Untuk mempertahankan bisnis, Mentor bisnis dan juga salah satu pengusaha IT di Indonesia, Basuki Surodjo mengatakan harus mencoba bisnis online dengan memanfaatkan aplikasi online hingga sosial media.

“Salah satunya cuma via online nggak ada cara lain. Sekarang ini semuanya online, semua sudah terbiasa beli online. Jadi orang-orang kan mengenal online Tokopedia, Shopee, Bukalapak. Memang awalnya terpaksa, tetapi harus siap. mau nggak mau UMKM harus online,” tuturnya dalam acara d’Mentor, Kamis (24/6/2021).

Pria yang akrab dengan panggilan Cobaz itu mencontohkan bisnis kuliner yang saat ini banyak digeluti masyarakat di tengah pandemi. Menurutnya bisnis itu tetap masih bisa berjalan di tengah perbatasan dengan memanfaatkan jasa pengiriman makanan dan promosi di sosial media, Instagram hingga Facebook.

“Jadi kalau kuliner kalau saya pelajari juga terutama di teman-teman di bisnis kuliner mau ga mau kita mainnya online. Kita harus sudah terdaftar di Grab Food, Go Food, Shopee Food. Kalau sudah terdaftar di tiga aplikasi tersebut, kita tinggal bikin banner dan dipublikasi di sosial media,” terangnya.

Menurutnya pembatasan seharusnya bukan menjadi masalah terutama bisnis kuliner. Cobaz menjelaskan kebanyakan orang juga terbiasa membeli makanan meski bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Jadi yang harus diperkuat yakni digital marketing dari sosial media juga.

“Nah kita harus kuatin di digital marketing kita. Salah satunya promo di sosial media. Kebetulan bisnis saya di Ketapang ini tempatnya agak di belakang dan hampir 80% penjualan online dan omzetnya lumayan ya. Maka teman-teman yang main di bisnis kuliner harus pandai-pandai promo di Instagram, perkuat online kita. Terutama sekarang ini di Instagram,” paparnya.

Untuk strategi promosi di sosial media, Cobaz menerangkan tidak ada perbedaan untuk cara promosi bisnisnya. “Kalau saat ini tidak ada perbedaan promosi di TikTok atau Instagram. tetapi yang paling besar saat ini Instagram, setelah itu TikTok, baru terakhir Facebook,” pungkasnya.

Editor : Aron
Sumber : detikfinance