Cerita singkirkan botol Coca-cola yang dilakukan Cristiano Ronaldo di Euro 2020 berlanjut. Ronaldo diklaim membenci minuman berkarbonasi Coca-cola karena sempat diancam Ryan Giggs saat masih memperkuat Manchester United.

Klaim tersebut diungkapkan mantan pesepakbola asal Norwegia Jan Aage Fjortoft. Dikutip dari Give Me Sport, Fjortoft mendengar cerita itu dari pelatih Man Utd saat ini yang juga kompatriotnya, Ole Gunnar Solskjaer.

Fjortoft bercerita Giggs pernah marah besar kepada Ronaldo karena minum Coca-cola. Sejak saat itu Ronaldo, yang masih jadi pemain muda di skuad Man Utd, tidak pernah lagi minum Coca-cola.

“Suatu waktu Ronaldo datang ke sarapan tim dengan membawa Coca-cola di tangan. Giggs kemudian mendorong Ronaldo ke tembok dan mengatakan, ‘Jangan pernah melakukan hal itu lagi!’,” ucap Giggs kepada Ronaldo seperti diceritakan Fjortoft.

Ronaldo membuat heboh media sosial dan turnamen Euro 2020 setelah menyingkirkan dua botol Coca-cola di depannya saat menjalani konferensi pers jelang Hungaria vs Portugal.

Aksi Ronaldo memberi pengaruh terhadap bisnis Coca-cola, yang dikabarkan merugi US$4 miliar atau setara dengan Rp57 triliun sejak insiden itu terjadi.

Menariknya, bukan hanya
viewed
 insiden
 Ronaldo yang mendapat perhatian.
 
Beberapa hari setelah insiden Ronaldo, tepatnya usai laga Prancis vs Jerman di Allianz Arena, Rabu (16/6) dini hari, giliran Paul Pogba yang menyingkirkan botol bir Heineken dari meja konferensi pers.

Baik Coca-cola dan Heineken merupakan sponsor Euro 2020. Jika Ronaldo menyingkirkan botol Coca-cola karena pola hidup, Pogba menyingkirkan botol bir Heineken karena keyakinan sebagai muslim.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia