Selama ini, junk food kerap dianggap sebagai biang kerok yang memicu kelebihan berat badan. Namun, hanya mengurangi asupan junk food saja tak cukup untuk menurunkan berat badan.

Junk food memang bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kegemukan atau obesitas. Namun, perlu diperhatikan juga penyebab lain selain asupan makanan,” ujar ahli penyakit dalam Universitas Airlangga, dr Hermina Novida, dalam keterangan resmi, Kamis (10/6).

Hermina menjelaskan bahwa tidak semua obesitas dan kelebihan berat badan disebabkan oleh asupan makanan. Kondisi lain seperti gangguan hipotiroid, gangguan hormon adrenal, atau kondisi-kondisi tertentu lainnya juga bisa menyebabkan kegemukan.

Junk food sendiri saat ini kerap dipersepsikan dengan fast food. Faktanya, kedua istilah tersebut jelas berbeda.

Fast food, kata Hermina, merupakan makanan cepat saji yang disiapkan agar bisa segera dikonsumsi. Sementara junk food merupakan makanan yang kaya gula, garam, kalori, lemak jenuh, dan dengan kandungan gizi yang sedikit. Jika dikonsumsi berlebih, makanan jenis ini akan memicu penumpukan gula, garam, dan lemak yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Menurut Hermina, mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik merupakan kunci menurunkan berat badan. Pada orang dengan kelebihan berat badan, jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang keluar.

“Bila obesitas, sebaiknya asupan kalori diturunkan sebanyak 500-1000 kalori dari asupan normal,” ujarnya.

Tak hanya itu, kandungan gizi dalam makanan juga harus diperhatikan. Hermina menyarankan mengganti karbohidrat sederhana yang mengandung banyak gula dengan sayur dan karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat.

Selain itu, perbanyak minum air mineral, hindari minuman berpemanis, dan meningkatkan aktivitas fisik.

ilustrasi gemukIlustrasi kelebihan berat badan. (Istockphoto/ Sefa ozel)

Hermina melanjutkan, orang dengan obesitas disarankan berolahraga selama 30-45 menit per hari, sebanyak lima hari per minggu dengan intensitas sedang.

“Namun, jika pasien obesitas ingin turunnya [berat badan] lebih banyak, maka dapat ditingkatkan menjadi 45-60 menit per hari, selama 5-6 hari per minggu,” tambah Hermina.

Sebelum melakukan program penurunan berat badan, Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Konsultasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lain yang menjadi faktor pencetus obesitas serta kemungkinan adanya pantangan tertentu dalam aktivitas fisik dan diet.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia