Kepala persatuan dokter Jepang memperingatkan Olimpiade Tokyo dapat menyebabkan munculnya varian virus corona jenis baru “varian olimpiade”, jika pesta olahraga itu tetap digelar.

Kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama mengatakan,dengan lebih dari 200 negara yang menjadi peserta olimpiade, hal itu akan menimbulkan bahaya.

“Semua jenis mutan virus berbeda yang ada di tempat berbeda akan terkonsentrasi dan berkumpul di sini, di Tokyo. Kami tidak dapat menyangkal kemungkinan bahkan jenis virus baru yang berpotensi muncul,” katanya, mengutip Reuters, Kamis (27/5).

“Jika situasi seperti itu muncul, mungkin bisa berarti varian virus Olimpiade Tokyo diberi nama dengan cara ini, yang akan menjadi tragedi besar dan sasaran kritik, bahkan selama 100 tahun,” ujarnya.

Tetapi Direktur Institute of Population Health di King’s College, London, Kenji Shibuya menganggap risiko penularan virus corona di olimpiade bisa diminimalisir dengan gencar membantu vaksinasi di Jepang.

“Jadi situasi saat ini di Jepang lebih berbahaya daripada (selama) Olimpiade Tokyo, menurut saya.”

Sponsor resmi Olimpiade Tokyo, Asahi Shimbun juga mendesak olimpiade dibatalkan.

Namun, pejabat Jepang, penyelenggara Olimpiade, dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) semuanya telah berjanji bahwa Olimpiade akan terus berlanjut, meskipun dengan protokol pencegahan virus yang ketat.

Wakil presiden IOC, Dick Pound bersikeras event olahraga dunia itu harus dan akan dilanjutkan.

Sebagai langkah pencegahan penularan virus, penonton asing dilarang, sementara keputusan untuk penonton domestik diharapkan akan dirilis bulan depan.

Meski demikian, kekhawatiran tentang masuknya atlet dan ofisial ke Jepang tetap muncul.

Jepang sendiri telah berjanji mengadakan Olimpiade 2020 dengan “aman dan terjamin” di Tokyo setelah sempat tertunda selama setahun.

Negeri Sakura pun sedang berjuang mengatasi gelombang keempat infeksi. Jepang juga bersiap untuk memperpanjang keadaan darurat di sebagian besar negara hingga Juni, beberapa minggu sebelum Olimpiade dibuka 23 Juli.

Baru-baru ini, Amerika Serikat menyarankan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang, namun hal itu tak akan mempengaruhi olimpiade.

Meski tak menyebut langsung Olimpiade, AS merilis imbauan perjalanan itu ketika Jepang sedang kewalahan menangani pandemi hanya dua bulan menjelang gelaran akbar tersebut.

“Wisatawan harus menghindari semua perjalanan ke Jepang,” demikian imbauan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Sejauh ini, kasus Covid-19 di Jepang mencapai 731 ribu dan 12.573 kematian .

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia