Pemerintah terus menggodok soal travel corridor arrangement. Terbaru, Kemenparekraf akan memberangkatkan tim khusus.

Mereka dikirim ke tiga destinasi utama travel corridor arrangement. Namun, pelaksanaan program ini tetap ada syaratnya.

“Jadi kami mengirim tim ke Bintan di samping tim yang secara rutin memonitoring di Batam, Bintan, dan Bali, kami akan mengirim tim khusus dalam beberapa hari ke depan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno di Jakarta.

“Mereka akan memastikan kesiapan dari tiga lokasi yang jadi kandidat utama pembukaan travel corridor arrangement,” imbuh dia.

“Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa pra kondisinya adalah situasi Covid-19,” terang dia lagi.

Sandi lalu mencontohkan bahwa Singapura dan Malaysia sudah memasuki fase lockdown. Artinya yang bisa Kemenparekraf lakukan adalah melakukan persiapan-persiapan agar betul-betul bisa meyakinkan, bukan hanya wisatawan, tapi Indonesia siap.

“Dan TCA bisa dilaksanakan jika pra kondisi-kondisi yang disampaikan sudah tercapai,” ujar Sandi.

Untuk menyambut travel corridor arrangement, Kemenparekraf berharap para pelaku wisata dan ekonomi kreatif terutama di beberapa destinasi, seperti Bali bisa ikut aktif berpartisipasi.

Acara besar di Bali

Dan, dalam waktu dekat ada gelaran yang cukup besar di Nusa Dua. Sandi menyebut momen itu akan menjadi ajang latihan dalam menyambut gelaran selanjutnya atau turis asing.

“Kami akan ke Bali minggu depan, kita juga melihat ada melihat event besar, seperti munas di Nusa Dua. Ini akan menguji kesiapan kita,” kata Sandi.

“Karena saya mendapat laporan ada lebih dari 2.000 kamar yang sudah dipesan. Dan ini adalah penyelenggaraan perhelatan munas organisasi dunia usaha terbesar,” imbuh dia.

“Ini juga latihan kita untuk, satu menangani event hibrid yang besar yang melibatkan beberapa lokasi dalam satu area. Kedua, dampak ekonomi yang kita harapkan akan menjadi sangat positif untuk Bali,” kata Sandiaga lagi.

Proyeksi kondisi ekonomi

Di sisi lain, Sandi menyebut bahwa kondisi ekonomi di awal kuartal kedua, April-Mei sudah menunjukkan sinyal yang baik. Diprediksi, Indonesia ekonominya akan tumbuh 5-7%.

“Mudah-mudahan pariwisata dan ekonomi kreatif akan semakin membaik dan itu dipicu oleh para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapat skill-skill baru,” kata Sandi.

“Kami di Kemenparekraf akan memastikan Covid-19 yang sekarang sudah berlangsung lebih dari 1 tahun akan mampu menghasilkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang naik kelas, dari segi adaptasinya bukan hanya prokes tapi juga digitalisasinya,” ujar dia.

Selanjutnya, pihak Kemenparekraf juga akan memastikan bahwa setelah Covid-19 ini berakhir, sisi ekonomi akan ditata yang lebih berkeadilan, lebih berkelanjutan.

“Salah satunya adalah pendekatan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pelaku UMKM, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, yang betul-betul sekarang harus kita tingkatkan kemampuan dari segi digitalisasi,” ujar dia.

“Kebijakan pemerintah baik hibah maupun dana lainnya harus tepat sasaran dan tepat waktu,” kata Sandi.

Editor: Aron
Sumber : detiktravel