Peningkatan drastis kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau terjadi selama hari raya Idul Fitri. Tercatat, dalam dua hari terakhir penambahan kasus pecah rekor harian di Kabupaten Lingga.
Penambahan signifikan diantaranya pada 14 Mei sebanyak 49 kasus dan 15 Mei 30 kasus. Hingga data terakhir ada 142 kasus aktif di Kabupaten Lingga.
Karena peningkatan itu, beberapa tokoh masyarakat di Kabupaten Lingga meminta pemerintah setempat dapat bergerak cepat melakukan upaya antisipasi penyebaran COVID-19.
“Harus ada tindakan tegas berupa sanksi, dan gerakan-gerakan lainnya untuk menekan angka ini, jangan hanya sebatas imbauan,” ujar mantan anggota DPRD Lingga, Rudi Purwonugroho, Minggu, (16/5).
Menurutnya kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini perlu dievaluasi kembali. Mulai dari tatap muka peserta didik di sekolah, kemudian kebijakan membuka tempat-tempat wisata serta jam kerja pegawai negeri dan pegawai kantoran.
Rudi juga menyayangkan pemerintah yang seakan teledor dan lamban dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Lingga ini. Padahal di masa sebelumnya, pada tahun 2020 Kabupaten Lingga, mendapat pujian dari pemerintah pusat dan provinsi karena berhasil menekan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Lingga.
“Tahun lalu saat tinggi-tingginya kita dapat apresiasi dari berbagai kalangan elit, karena kita berhasil menekan penyebaran COVID-19 dan waspada kita sangat tinggi waktu itu,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Syafei salah satu tokoh pemuda di Lingga. Menurutnya kondisi saat ini sangat memperihatinkan ditambah lagi kesadaran masyarakat semakin lemah dan berkurang, hal itu karena rendahnya pengawasan pemerintah dan upaya pemerintah daerah untuk melakukan tindakan tegas.
“Jangan sampai lengah, inikan sudah semakin parah sehari sudah sampai puluhan orang, tapi tempat-tempat wisata masih buka, aktifitas warga juga terlihat abai akan protokol kesehatan,” ujarnya.
Editor : Aron
Sumber : Kumparan