Amerika Serikat (AS) panas ke militer Iran di Selat Hormuz, Senin (10/5/2021). Kapal penjaga pantai (coast guard) melemparkan 30 tembakan peringatan setelah 13 kapal dari Angkatan Laut Pengawal Revolusi Iran (IRGCN) mendekati Angkatan Laut AS.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan peluru ditembakkan setelah kapal Iran mendekat dengan jarak 150 yard (140 meter) ke enam kapal militer AS. Saat itu Kapal USS Monterey tengah mengawal kapal selam AS berpeluru kendali Georgia.

Coast Guard akhirnya melepaskan tembakan peringatan dari senapan mesin caliber 50 untuk membuat Iran pergi “Ini penting … Mereka bertindak agresif,” katanya dikutip dari Reuters, Selasa (11/5/2021).

Insiden ini merupakan kedua kalinya terjadi setelah April. Kapal militer AS melepaskan tembakan peringatan setelah tiga kapal IRGCN mendekati patroli Paman Sam di Teluk.

“Pelecehan IRGCN bukan fenomena baru,” kata Kirby lagi dikutip AFP.

“Ini tidak aman, tidak profesional. Ini jenis aktivitas yang dapat menyebabkan seseorang terluka, dan dapat menyebabkan kesalahan perhitungan yang nyata di wilayah tersebut,” katanya.

Insiden terjadi ketika kedua negara tengah berdialog untuk memperbaiki perjanjian nuklir 2015. Perjanjian rusak karena mundurnya AS di era Presiden Donald Trump.

Di 2018, Trump menarik negeri itu dari The Joint Comprehensive Plan of Action (JPOAC) dengan menyebut tak cukup kuat mengendalikan nuklir Iran dan menjatuhkan sanksi baru. Ini coba diperbaiki di zaman Presiden Joe Biden.

“Ini jalur air internasional dan tentu saja saat Anda berada di selat, ada batasan tertentu bagi kemampuan Anda untuk bermanuver,” katanya.

“Ini adalah titik ‘tersedak’ di wilayah tersebut. Jadi tidak signifikan melakukan perilaku berbahaya, tidak aman, dan tidak profesional semacam ini terjadi di sana.”

Sementara itu Iran belum memberikan komentar soal ini. Sejumlah menteri, termasuk Menteri Luar Negeri Javad Zarif juga belum memberi pernyataan di Twitter.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia