Gubernur Kepri Ansar Ahmad melakukan pertemuan dengan Lurah, para Ketua RT/RW, ketua organisasi, tokoh masyarakat dan tokoh agama pulau penyengat dalam rangka penyampaian rencana penataan kawasan Pulau Penyengat di Balai Adat Pulau Penyengat, Senin (10/5/2021).

Ansar Ahmad mengatakan, Provinsi Kepri bersama Kota Tanjungpinang akan membangun situs Pulau Penyengat yang menjadi perhatian khusus oleh pusat karena Pulau Penyengat ini merupakan salah satu sumber budaya dan akan menjadi pusat budaya.

“Beberapa objek wisata akan direkapilitasi serta dibenahi dan kita akan melaksanakan program pembangunan terkait situs bangunan sejarah, tidak akan diganti namun akan disolek dengan diberi lampu pada malam hari dan makam-makam akan dibaguskan, tembok-tembok yang sudah pecah dibaiki dengan tidak menghilangkan nilai sejarahnya,” jelas Ansar

Dengan membentuk Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Kepri akan membantu pembanguan pulau penyengat menjadi objek wisata go internasional. Target 2022 selesai dan akan dipromosikan dengan anggaran Rp30 miliar dan secepatnya akan selesai.

“Menjadi moto Pulau Penyengat “Terpikat Pulau Penyengat” kawasan ini akan menjadi pusat wisata dan akan membuat pusat kuliner, standing foto serta, perbanyak bunga-bunga dan akan membuat Argo di kawasan wisata dengan mencangkok tanaman buah -buah langka,” terangnya.

Orang akan melihat pulau penyengat secara keseluruhan untuk itu akan dibuat seperti pulau melingkar. Batu Sangkar menjadi referensi pulau penyengat untuk membangun pulau penyengat dan dalam waktu dua atau tiga tahun dengan anggaran Rp150 – Rp200 juta menjadi akan apa yang diharapkan.

Hadir bersama rombongan OPD Provinsi Kepri juga terlihat ada Datok Rida K Liamsi dan staf khusus Gubernur Kepri Safarudin Aluan SH. Seusai pertemuan itu Camat, Lurah dan para Ketua RT dan RW menandatangani surat kesepakatan besama.

 

Editor : Dwik